TEMPO.CO, Bekasi - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar menyindir Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. Sebabnya, menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi tersebut menurut Cak Imin, tak melakukan aksi turut membantu menyelesaikan persoalan garam.
"Ibu Susi malah tenang-tenang saja," kata Muhaimin Iskandar di sela pembagian sembako murah di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu, 2 Juli 2017, terkait sikap Menteri Susi Pudjiastuti kelangkaan garam.
Baca juga:
Beleid Impor Garam, DPR: Jalan Pintas Tanpa Kuatkan Dalam Negeri
Menurut dia, persoalan kelangkaan garam di pasaran, tak hanya menjadi tanggung jawab dari Kemenetrian Perdagangan, namun KKP juga. "Semestinya bukan hanya jadi urusan perdagangan, tapi kelautan juga," kata dia.
Sejak sepekan terakhir ini, sejumlah daerah mengalami kelangkaan garam. Misalnya, di Kota Bekasi, Jawa Barat, seorang distributor garam biasa mendatangkan garam asal Pati, Jawa Tengah hingga satu ton.
Baca pula:
Pasokan Garam dari NTT, Surabaya Kebagian 100 Ton
Namun, sejak garam langka hanya bisa mendatangkan tak labih dari 200 kilogram sehari. Adapun, harga beli di produsen juga melonjak, dari Rp 60 ribu per 50 kiloogram, kini menjadi sekitar Rp 300 ribu per 50 kilogram.Karena itu, pria yang akrab disapa dengan Cak Imin ini meminta pemerintah segera mencari solusi yang cepat, tapi tidak mengandalkan impor dari luar negeri.
"Kalau hanya mengandalkan impor, anak TK juga bisa," kata Cak Imin. Menurut dia, pemerintah termasuk KKP dibawah Susi Pudjiastuti harus mengambil langkah yang konkret untuk kepentingan jangka panjang. Misalnya, pemberdayaan petani garam yang baik, pembinaan industri garam, serta perusahaan garam.
Simak:
Menteri Susi Tak Membantah Dugaan Adanya Kartel Garam
"Perusahaan garam sudah lama banyak yang kolep," kata mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era Presiden SBY ini. Menurutnya, kebutuhan riil pasar garam di Indonesia begitu menjanjikan, tapi tidak ada pembinaan yang cukup baik bagi petani garam hingga produsennya. "Ini sangat memprihatinkan," ujar dia.
ADI WARSONO