TEMPO.CO, Jakarta -Proyek Yohanes Surya,, yaitu pembangunan kawasan pendidikan terpadu seluas 250 hektare di Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, macet. Puluhan miliar rupiah dana investor menguap. Masyarakat yang merasa dirugikan sudah tak sabar menunggu dan mereka melapor ke polisi. Salah satu pelapor adalah Sulano Tasripin, pembeli tanah kavling dekat kawasan pendidikan yang dijanjikan itu.
Sulano mengaku merasa ditipu lantaran tak kunjung mendapatkan tanah kavling yang dijanjikan ahli fisika tersebut. Ia melaporkan Rektor Universitas Surya, Yohanes Surya dan Direktur PT Surepassindo Syam Surya Samsi ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Jumat, 28 Juli 2017. "Sampai sekarang tidak dibuatkan akta jual belinya," kata Sulano di Bareskrim Mabes Polri.
Baca: Yohanes Surya Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Kasus Penipuan
Berikut ini liputan Tempo di lokasi kawasan Pendidikan dan Riset Terpadu Universitas Surya atau disebut juga Green Smart City di Tenjo, Kabupaten Bogor. Tiga bangunan tak rampung itu teronggok di area seluas tiga hektare di Desa Tenjo. Hanya rangka dan atap segitiga yang ada, tanpa dinding bagian depan. Di bagian belakang, 12 tiang beton menancap. Selebihnya sepi.
Itulah fisik proyek pembangunan gedung kampus Universitas Surya yang sampai kini terbengkalai. Dua tahun lalu, Yohanes Surya sendiri yang meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan. Seremoni ini merupakan bagian dari rencana pengembangan proyek Tenjo Edu City seluas 250 hektare yang digagas Yohanes.
Baca: Krisis Keuangan, Univesitas Surya Dijerat Utang Rp 16 Miliar
Megaproyek tersebut rencananya juga terdiri atas berbagai fasilitas penunjang pendidikan, seperti gedung riset, asrama mahasiswa dan perumahan dosen, sarana olahraga, fasilitas parkir, kompleks perumahan, serta pasar modern.
Saat ditemui Tempo pada pertengahan Juni 2017 lalu, Yohanes Surya, ingat betul momen itu. “Waktu itu, kami memang mau pindah, tapi investornya gagal membangun,” kata Yohanes Surya yang kerap mengantarkan anak didiknya ke berbagai ajang olimpiade internasional itu.
Investor yang dia maksud adalah PT Surepassindo, pengembang Tenjo Edu City. Perseroan itu dibuat pada 10 April 2013 dengan Yohanes sendiri sebagai pemegang saham mayoritas. Belakangan, ia menyerahkan saham miliknya kepada Syam Surya Syamsi, Wakil Rektor I Universitas Surya, pada 5 November 2014.
TIM INVESTIGASI TEMPO | FRISKI RIANA