TEMPO.CO, Bandung - Kasus bunuh diri tidak hanya di Apartemen Gateway Kota Bandung. Di wilayah Jawa Barat, sedikitnya dua kasus serupa terjadi dalam sepekan ini. Berbagai kalangan terkejut mendengar peristiwa yang terus menerus itu. Bunuh diri dari lantai 5 Apartemen Gateway, Kota Bandung, pada Senin petang, 24 Juli 2017, merupakan yang pertama dalam sepekan. Korbannya adalah perempuan kakak beradik, yaitu Eliviana Parumbak, 34 tahun dan sang adik Eva Septiani Parumbak, 28 tahun.
Kejadian ini sempat terekam oleh kamera telepon seluler masyarakat sekitar apartemen. Dalam rekaman terlihat yang pertama kali menjatuhkan diri adalah sang kakak, Eliviana Parumbak. Hanya berselang kurang dari satu menit, adiknya menyusul meloncat dari tempat yang sama. "Pihak keluarga menganggap ini musibah dan menolak jasad korban diotopsi,” kata Kepala Kepolisian Sektor Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Komisaris Polisi Anton Purwantoro, Selasa, 25 Juli 2017.
Baca: Pelaku Bunuh Diri Kadang Sudah Memberikan Tanda-tanda
Peristiwa bunuh diri kedua berlangsung Rabu, 26 Juli 2017 di Kampung Cijumbre, RT 09 RW 03, Desa Citanglar Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Korbannya bernama Andy Renaldi alias Ano, 53 tahun. Cara mengakhiri hidupnya dengan menggantung.
“Menggantung di sebuah gubuk di Puncak Lonceng Gunung Arca,” kata Kepala Polres Sukabumi Ajun Komisaris Besar Syahduddi. Kasus ini sekaligus mengungkap korban merupakan pelaku pembunuhan terhadap Yayan (warga Surade) pada Minggu, 23 Juli 2017. “Polisi menemukan barang bukti berupa sepeda motor milik korban di rumah pelaku.”
Baca Pula: Tiga Hal yang Memicu Anak dan Remaja Ingin Bunuh Diri
Sedangkan kasus bunuh diri ketiga terjadi pada Kamis, 27 Juli 2017. Korbannya seorang pria berinisial OK, 25 tahun, yang meloncat dari atas jembatan Pasupati, Kota Bandung. Pemicu bunuh diri OK diduga karena persoalan asmara. "Persoalan asmara yang tidak disetujui oleh ibunya," kata Kepala Polres Kota Bandung Komisaris Besar Hendro Pandowo.
Hingga Kamis malam, kondisi OK yang berupaya bunuh diri itu dalam keadaan kritis karena luka bagian kepala, leher dan kaki. OK meloncat dan jatuh di jalan raya dekat Gedung Rektorat Institut Teknologi Bandung, di kawasan Taman Sari, Kota Bandung. "Luka tangan kanan lecet, kaki kanan patah, wajah luka berat dan di bagian leher patah akibat benturan dengan aspal," kata Hendro.
ANTARA | IQBAL T. LAZUARDI S