TEMPO.CO, Lumajang - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lumajang sudah menerima surat edaran dari Majelis Ulama Indonesia Propinsi Jawa Timur ihwal seruan untuk membaca Qunut Nazilah bagi umat Islam menyusul kebrutalan yang dilakukan Israel terhadap umat Islam di Palestina.
"Kami berkirim surat ke masjid-masjid dan musholah di seluruh Lumajang terkait seruan untuk membaca Qunut Nazilah dalam shalat lima waktu," kata Sekretaris MUI Lumajang, Sarwadi, 26 Juli 2017 di Kantor MUI Lumajang.
Baca :
Begini Kronologi Kekerasan Selama Sepekan di Masjid Al Aqsa
PBB Targetkan Krisis Masjid Al Aqsa Selesai Jumat
Surat edaran terkait seruan untuk membaca Qunut Nazilah itu dikirimkan oleh MUI Jawa Timur ke seluruh MUI Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Surat yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum MUI Jawa Timur, KH Abdusshomad Buchori dan Sekretaris Umum Ainul Yakin itu menyikapi kondisi terakhir di Palestina yang memperlihatkan perilaku Israel yang semakin brutal.
"Sebagai bentuk perhatian terhadap saudara sesama muslim di Palestina, bersama ini MUI Jawa Timur menyerukan untuk membaca Qunut Nazilah pada setiap shalat lima waktu," ujar KH Abdusshomad Buchori dalam suratnya.
Disebutkan pula dalam surat tersebut "Semoga Allah Swt senantiasa memberikan pertolongan kepada kaum muslimin dan menghancurkan musuh-musuhnya". Surat tersebut tertanggal 24 Juli 2017.
Dalam upaya untuk meneruskan dan mengedarkan surat tersebut, Sarwadi mengatakan akan meminta bantuan kepada MUI Kecamatan, KUA serta pihak Kecamatan menyampaikan kepada masjid dan musholah di daerahnya.
"Suratnya sudah kami proses," katanya. Surat tersebut akan mulai diedarkan pada Kamis besok, 27 Juli 2017. Dia berharap pihak di kecamatan bisa mendorong untuk mensosialisasikan seruan MUI tersebut ke masjid dan musholah. Sarwadi mengatakan peristiwa yang terjadi di Palestina sudah tidak manusiawi.
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi telah mendorong pemulihan hak beribadah umat Islam di Masjid AlAqsa yang ditutup oleh Pemerintah Israel sejak beberapa hari terakhir. Indonesia juga membicarakan hal itu dengan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.
Simak juga : Israel Larang Pria di Bawah 50 Tahun Salat di Masjid Al-Aqsa
Menurut Retno, Masjid Al Aqsa merupakan tempat suci penting bagi umat Islam, sehingga perlu dilakukan pemulihan hak beribadah bagi warga muslim Palestina. Indonesia meminta semua pihak menekan eskalasi seminimal mungkin, termasuk pentingnya Dewan Keamanan PBB untuk segera turun tangan menyelesaikan kasus itu.
Seruan Qunut Nazilah itu tetap jalan terus meskipun perkembangan kemarin situasi di Masjid Al Aqsa menyebutkan Israel telah melepas pemindai logam di pintu masuk masjid di Yerusalem timur dan menggantinya dengan kamera pengintai canggih. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memilih menyingkirkan pemindai logam tersebut setelah dua kali menggelar pertemuan pada Senin, 24 Juli 2017.
DAVID PRIYASIDHARTA