TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Maman Abdurrahman, mengklaim dukungan kader partainya terhadap Setya Novanto tetap solid. Meski kini ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setya tetap menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Maman menilai, dukungan kader Golkar terhadap Setya Novanto ini adalah bentuk rasa setia kawan. "Kami akan selalu bersama menjaga eksistensi partai," ujarnya dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017.
Baca: Sinyal Merah Akbar Tanjung dan Nasib Golkar di Pemilu 2019
Kesetiakawanan ini, kata Maman, termuat dalam poin ketiga ikrar Panca Bhakti Partai Golkar. Poin tersebut berbunyi, "Kami, warga Partai Golongan Karya adalah Pembina Persatuan dan Kesatuan Bangsa yang berwatak setia kawan."
Lebih lanjut, Maman menuturkan penetapan Setya Novanto sebagai tersangka oleh KPK menjadi momentum untuk membuktikan rasa kesetiakawanan di internal partai. Ia mengatakan, pihaknya tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan di KPK.
Menyangkut internal partai, ia menambahkan, semua pengurus mulai dari tingkat bawah hingga Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Dewan Pertimbangan telah sepakat menjaga persatuan Golkar.
"Alhamdulillah semua sepakat menjaga soliditas Golkar agar tidak terpengaruh dengan situasi Ketua Umum kami," katanya.
Baca juga: Golkar NTT Tetap Dukung Setya Novanto meski Berstatus Tersangka
Juru bicara fungsionaris muda Partai Golkar ini juga meminta seluruh kader tetap fokus menyelesaikan tugas-tugasnya seperti konsolidasi internal, tidak terpengaruh kasus Setya Novanto. Menurut dia, kebutuhan Golkar saat ini adalah soliditas dalam menghadapi agenda politik 2018-2019. "Kebutuhan Golkar hari ini bukan Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa). Tapi solid dan bergandengan tangan tuntaskan program dan songsong agenda politik," ujarnya.
AHMAD FAIZ