TEMPO.CO, Banda Aceh - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan menyampaikan kuliah umum berkaitan dengan energi berkadilan dan pengembangan energi terbarukan di Universitas Syiah Kuala, dan menyinggung masalah listrik yang kerap menjadi momok di Aceh.
Menurutnya kapasitas listrik di Aceh saat ini masing kurang dikarenakan kebutuhan listrik semakin meningkat. “Untuk kapasitas listrik di Aceh dan pemadaman, itu mudah mudahan sebelum 2019 udah selesai,” kata Jonan kepada wartawan usai memberi kuliah, Jumat 21 Juli 2017.
Baca juga : Pelantikan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf Dihadiri 1.200 Undangan
Jonan menambahkan kebutuhan listrik di Aceh sebenarnya tercukupi dengan pembangkit yang ada, tapi cadangannya masih kurang sehingga ketika ada mesin rusak atau memasuki masa perawatan terpaksa harus dilakukan pemadanan bergilir.
“Cadangan yang siaga itu 30 persen, jadi kalau ada mesin yang rusak atau perawatan, maka pasti ada pemadaman bergilir,” katanya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah akan menambah pembangkit listrik untuk meningkatkan kapasitas daya listrik di Aceh.
Sementara itu, Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan Pemerintah Aceh akan tetap melanjutkan proyek Geothermal Seulawah yang nantinya akan dikelola oleh Pertamina dengan skema yang berbeda. Proyek tersebut diharapkan mampu mengatasi persoalan listrik Aceh selama ini.
ADI WARSIDI