Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jabar Memiliki Lima Komoditas Unggulan

image-gnews
Jabar Memiliki Lima Komoditas Unggulan
Jabar Memiliki Lima Komoditas Unggulan
Iklan

INFO JABAR -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat  memiliki lima dari 17 komoditi unggulan, yakni ikan patin, kopi Java Preanger, indigofera, ikan lele Sangkuriang, dan ayam Sentul.

"Alhamdulillah, hasil-hasil inovasi yang dikembangkan di Provinsi Jawa Barat dari pertengahan tahun 2016 sampai dengan 2017,  kita menemukan 17 inovasi, dan lima di antaranya kami tampilkan di Kemenristek Dikti dalam rangka merebut piala Budhipura," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat ditemui usai paparan di hadapan tim penilai Anugerah Iptek Budhipura, di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta Pusat, Rabu, 19 Juli 2017.

Sistem Inovasi Daerah (SIDa) telah diterapkan dan dikembangkan di Jawa Barat pada berbagai sektor sesuai dengan potensi wilayah dan komoditi unggulan yang difokuskan pada pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui invensi teknologi antara lain pada bidang pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk.

Menurut Aher, sapaan akrab Gubernur, lima inovasi Jawa Barat di bidang iptek berbasis masyarakat tersebut dikembangkan melalui 'creative research'/riset. Yang pertama adalah budidaya ikan patin dengan sistem teknologi corong.  Dengan prinsip resirkulasi air, sehingga kandungan oksigen tinggi, dan menyebabkan kepadatan telur ikan tinggi. Inovasi ini berhasil meningkatkan produksi larva dari per ruang per tahunnya, di mana dengan cara konvensional menghasilkan hanya 0,9 juta larva, kini bisa mencapai 27 juta larva.

"Tentu  ini berdampak ekonomi karena hasil yang dijual masyarakat menjadi lebih banyak, yang bisa dibagikan ke masyarakat di perairan umum juga lebih banyak," kata dia.

Kedua, kata Aher, kopi Java Preanger. Kopi ini  adalah kopi yang terkenal sejak lama, tapi sejak tahun 1922 kopi ini sempat terkena virus sehingga hilang dari dataran - dataran Jawa Barat.

Lalu muncul kembali, melalui Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2011. Gubernur memberikan fasilitas Unit Pengolahan Hasil (UPH) bagi petani kopi di 4 Kabupaten (Bandung, Bandung Barat, Garut dan Ciamis) dengan tujuan meningkatkan serapan tenaga kerja dan meningkatkan mutu kopi Jawa Barat.

Pada tahun yang sama, perlindungan indikasi geografis kopi Arabika Java Preanger mulai diproses,, baik pembentukan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) maupun penyusunan buku dan peta indikasi geografis yang akan digunakan sebagai persyaratan untuk memperoleh Indikasi Geografis.

"Alhamdulillah hasil dari upaya tersebut mampu menghadirkan nilai kesejahteraan yang lebih tinggi, dari hanya Rp 30 ribu per kilogram green been, sekarang sudah sampai  minimal Rp. 125 ribu, dan kopi terbaiknya mencapai Rp. 700 ribu per kilogram green been," kata Aher.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejarah mencatat dan pengakuan dunia pun membuktikan kembalinya citra Kopi Arabika Java Preanger (KAJP) terangkat melalui perhelatan SCAA di Atlanta Amerika Serikat pada  April 2016 lalu.

Enam Kopi Arabica Java Preanger (KAJP) yang mewakili Indonesia merupakan kopi terbaik Jawa Barat dan memiliki beberapa keunggulan aroma yang  kuat, cita rasa khas.

Ketiga Lele Sangkuriang, ialah ikan lele yang disentuh teknologi, dengan kunyit dan serum tertentu yang dicampur di pakan, sehingga produksinya bisa lebih meningkat, dengan pemijahan menjadi empat kali setahun dari awalnya dua kali setahun.

"Jadi peningkatan jumlah bibitnya bisa dua kali lipat,, kemudian tentu saja nilai ekonominya lebih tinggi," katanya.

Keempat, lanjut  Aher, yakni tanaman indigofera sebagai pakan ternak. Dalam usaha peternakan, faktor pakan menjadi jadi penting karena faktor inilah yang menghabiskan biaya cukup besar. Dengan indigofera, ditemukan jenis pakan 'hijau-hijauan' yang baru.

"Biasanya pakan ternak itu 'hijau-hujauan' ditambah konsentrat, tapi ketika beralih ke indigofera, hijauan plus konsentratnya sudah terkandung langsung pada rumput ini. Lalu jenis rumput ini kita budidayakan, dan sertifikasi, supaya keunggulannya terkontrol," ujarnya. Dampak dari upaya pengembangan indigofera yakni biaya pakan ternak  lebih rendah 50 persen dari pakan biasa.

Terakhir, yakni ayam Sentul, ayam asli masyarakat Jawa Barat, yang disentuh teknologi  GGPS, atau Great Grand Parents Stock, kemudian ditemukan GPS, Grand Parent Stock, lalu Parent Stock, dan Final Stock.

"Keunggulannya adalah kita bisa mendorong percepatan pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan ayam kampung biasa," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.