TEMPO.CO, Jakarta - Ada peristiwa menarik dalam acara panen padi yang dihadiri Gubernur Terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan di Sleman, Yogyakarta, Rabu 19 Juli 207. Anies salah memotong bulir padi yang seharusnya belum layak dipanen.
Anies dengan mengenakan caping atau topi bundar dan lebar dari bambu, sepatu boot, dan membawa arit, diminta maju di atas papan kayu dan bambu. Papan selebar sekitar 50 centimeter itu untuk menghubungkan jalan dengan pematang sawah. Lantaran di bawah papan berupa kolam ikan yang dibuat mengelilingi petak-petak sawah yang dibudidayakan dengan sistem mina padi.
Baca Juga:
BACA: Demi Jakarta, Anies Baswedan Belajar Partisipasi dari Warga Sleman
Sejumlah orang mengikutinya dengan kostum yang sama. Ada Bupati Sleman Sri Purnomo, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pengurus Wilayah Muhammadiyah DIY Gita Danu Pranata, Ketua MPM Pengurus Pusat Muhammadiyah Nurul Yamin, dan Sularto dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Mereka akan memanen padi dan ikan yang dibudidayakan Kelompok Tani Koperasi Jaringan Mitra Perikanan Sleman di Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Rabu, 19 Juli 2017 pagi.
Aba-aba pun diberikan. Kelima orang bercaping itu berjongkok dan mulai memotong batang-batang padi di depannya. Lalu mereka menggenggam dan mengangkat seikat batang padi yang berbulir kuning itu ke atas untuk menunjukkan kepada orang-orang yang melihatnya sekaligus berfoto bersama.
Dari kelima ikat batang padi itu hanya yang dipotong Anies yang terlihat segar dan hijau. Termasuk bulir-bulir padinya yang masih berwarna hijau. “Yang dipotong Pak Anies belum layak panen,” celetuk salah seorang yang melihat.
BACA: Anies Baswedan Ogah Mengikuti Gaya Ahok
Beberapa orang tersenyum dan tertawa kecil. Anies yang baru menyadari pun tersenyum simpul. Sri Purnomo kemudian membantu memotongkan seikat batang padi yang berbulir kuning. Lalu memberikannya kepada Anies. Mereka pun mengulangi sesi foto bersama.
“Iya, masa panennya masih kurang lima hari,” kata Ketua Kelompok Tani Koperasi Jaringan Mitra Perikanan Sleman Parijo, kepada Tempo.
Benih jenis menthik wangi itu ditanam pada pertengahan Mei lalu. Dengan pembudiyaan dengan pendekatan System of Rice Intensification (SRI), padi siap dipanen tiga bulan kemudian. “Tapi saat ini sudah layak dipanen. Tapi memang yang menguning belum merata,” kata Parijo.
BACA:Temui Sri Sultan HB X, Anies Baswedan: Ingin Menimba Pengalaman
Usai memanen padi dan ikan, Anies dijamu para petani dengan ikan nila dan lele hasil budidaya mereka. Ada yang digoreng, ada pula yang dibakar. Anies menikmatinya dengan duduk lesehan bersama para tamu yang hadir.“Saya datang ke sini selain silaturahmi juga pulang kampung,” kata Anies.
Dia pun menjelaskan rumah tinggalnya di Jalan Kaliurang Kilometer 5 yang berada di wilayah Sleman.“Dan sekarang saya muhajirin (orang yang hijrah),” kata Anies Baswedan karena sudah lama berdomisili di Jakarta.
PITO AGUSTIN RUDIANA