TEMPO.CO, Jakarta - Anggota pengurus DPP Partai Golongan Karya Yorrys Raweyai sore ini mengunjungi Wakil Presiden Jusuf Kalla. Keduanya bertemu di kediaman Kalla di Jakarta.
Yorrys yang juga Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Golkar itu mengatakan pertemuan dengan Kalla merupakan bagian dari silaturahmi. Namun ia tak menampik bila dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu ada pembicaraan soal kasus dugaan korupsi yang menjerat Ketua Umum Golkar Setya Novanto.
Baca juga: Setya Novanto Tersangka, Kalla: Itu Konsekuensi Perbuatan Tercela
"Sowan saja ke Pak JK (sapaan akrab Jusuf Kalla)," kata Yorrys di Jakarta, Rabu, 19 Juli 2017. Ia mengatakan JK merupakan tokoh senior di Golkar. Kendati sudah tidak aktif di partai, ia merupakan tokoh yang layak dimintai pandangan mengenai masalah yang terjadi di internal partai.
Yorrys mengatakan sikap Kalla terhadap persoalan korupsi sampai saat ini begitu tegas. Menurut dia, Kalla tak ingin Golkar menjadi tempat perlindungan bagi korupsi.
Menanggapi status tersangka Setya Novanto, lanjut dia, Kalla menyerahkan mekanisme itu ke aturan partai. Yorrys mengatakan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga partai ada dua mekanisme yang diatur, yaitu menggelar musyawarah nasional atau musyawarah nasional luar biasa. "Atau bisa juga ada format lainnya," ucapnya.
Persoalan hukum yang dihadapi Ketum Golkar, Yorrys menilai, perlu segera diselesaikan. Sebab, internal partai sudah mulai menyiapkan tahapan menghadapi pemilihan kepala daerah serentak 2018. "Belum lagi akan ada persiapan pemilihan legislatif. Agenda politiknya padat," kata Yorrys. Setelah bertemu dengan Jusuf Kalla, Yorrys mengatakan akan bertemu dengan Dewan Pakar Golkar.
ADITYA BUDIMAN