TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 yang terjadi Selasa siang, 18 Juli 2017, menimbulkan kerusakan beberapa bangunan rumah di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gempa pukul 12.58 WIB tersebut membuat retak tembok rumah penduduk di Kecamatan Ibun dan Kertasari.
Menurut Kepala Bidang Informasi Gempa dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, bekas ruang pengendali Kamojang 4 milik Pertamina Geothermal Energy pun atap plafonnya berjatuhan.
Baca: 9 Gempa Bumi Terkuat di Indonesia
Episentrum atau titik sumber gempa terletak pada koordinat 7,19 LS dan 107,76 BT, tepatnya di darat pada jarak 16 kilometer arah barat laut Kota Garut pada kedalaman 10 kilometer. Koordinat itu merujuk ke daerah Pasirwangi, Kabupaten Garut.
Peta guncangan BMKG menunjukkan dampak gempa berupa guncangan dirasakan cukup kuat di daerah Kamojang, Ibun, Kertasari, Majalaya, Pacet, Tarogong, Garut, dan Cicalengka dengan skala intensitas II versi BMKG atau III-IV MMI
Di Rancaekek dan Nagreg, laporan guncangan mencapai III MMI dan di Bandung serta di Tasikmalaya berskala II MMI. Kedalamannya, kata Daryono, gempa ini tergolong dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
“Wilayah Kamojang dan sekitarnya memang merupakan daerah sesar atau patahan, sehingga wajar jika di zona ini sering diguncang gempa,” katanya, Selasa, 18 Juli.
ANWAR SISWADI