TEMPO.CO, Jakarta - Terkait penetapan tersangka Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto oleh KPK dalam dugaan korupsi proyek e-KTP, Partai Golkar lekas bereaksi dengan mengumpulkan para pejabat terasnya di kediaman Setya di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan malam ini.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menjelaskan kondisi Setya saat ini dalam keadaan sehat wal afiat. Bersama para penasehat hukumnya, Setya tengah memikirkan langkah hukum yang akan diambilnya.
Baca : Setya Novanto Tersangka: Jumlah Harta 114,8 M, Utang Nol
"Karena bagaimanapun ketua umum partai adalah simbol. Karena itu tidak bisa dilepaskan dari harga diri, marwah, dan martabat Golkar," ucapnya, Senin malam 17 Juli 2017.
"Kami berkumpul dan bertukar informasi, dan berdasarkan informasi yang ada kami melakukan rapat kilat," kata Idrus Marham, di lokasi.
Hasil rapat tersebut yaitu menunggu surat resmi dari KPK tentang penetapan Setya sebagai tersangka. Bila surat telah diterima, Golkar akan mempelajarinya untuk menentukan langkah selanjutnya.
Simak juga : Setya Novanto Tersangka: Rumah Dinas Sepi, Rumah Pribadi Ramai
Idrus menjelaskan rencananya esok hari DPP Golkar akan menggelar rapat pleno sekitar pukul 14.00. Adapun Wakil Ketua Fraksi Golkar, Ace Hasan Syadzili mengatakan sebelum rapat DPP internal fraksi akan menggelar rapat terlebih dahulu.
Idrus menuturkan meski Setya Novanto menjadi tersangka, partainya tetap solid dan mendukungnya sebagai ketua umum. Penetapan ini, kata dia, tidak akan mempengaruhi kinerja dan sikap politik partai berlambang pohon Beringin itu.
AHMAD FAIZ
Video Terkait:
Setya Novanto Jadi Tersangka, Sekjen Golkar Beri Pernyataan