TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Kepolisian Jenderal Tito Karnavian membuka lomba lari Bhayangkara Run 2017 yang diikuti oleh sedikitnya 10 ribu peserta. "Ini bagian dari upaya kita untuk dekat dengan masyarakat dan menunjukkan Jakarta aman," kata Kapolri sesaat setelah mengibarkan bendera pada Minggu pagi, 16 Juli 2017.
Tito Karnavian melepas ribuan peserta lomba itu mulai dari Lapangan Silang, Monumen Nasional sejak pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Dia didampingi istri dan sejumlah pejabat tinggi di kepolisian. Prosesi pembukaan diselenggarakan dengan cara meriah.
Para personel kepolisian juga mengikuti lari bersama dan menunjukkan kebolehannya dalam hal kekompakan. Mereka lari bersama-sama masyarakat. Perlombaan itu dibagi atas tiga jenis, yakni 3k, 5k, dan 10k.
Para peserta berlari mengelilingi Monas sesuai dengan rute masing-masing jenis. Perlombaan itu diikuti berbagai kalangan mulai dari atlet, masyarakat umum, dan anggota kepolisian. Mereka memperebutkan beragam hadiah, termasuk unit apartemen, paket umroh, dan uang Rp 45 juta.
Dalam perlombaan ini kepolisian juga kerja sama dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) terkait regulasi. Kepolisian sebelumnya juga meminta izin Pemerintah DKI Jakarta untuk menggunakan Monumen Nasional sebagai tempat perlombaan.
Kepolisian juga melombakan untuk kategori beregu. Setiap peserta diwajibkan memberi atraksi saat melintasi kawasan penjurian sambil berlari. Setiap regu meneriakkan yel-yel yang unik. Termasuk lagu yang telah dirombak.
Kapolri menyiapkan pengamanan cukup ketat untuk melaksanakan perlombaan ini. Polisi berjaga di sepanjang titik rute lari. Mereka juga menyiapkan fasilitas kesehatan seperti ambulans, tenaga medis, dan lain sebagainya. Fasilitas umum seperti toilet, air minum, dan beberapa hal lain juga disediakan.
AVIT HIDAYAT