Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yayasan Reog Ponorogo: Citra Negatif Sebabkan Gemblak Menghilang

image-gnews
Sejumlah penari menampilkan tari Reog Ponorogo saat mengikuti Festival Reog Nasional (FRN) di atas Panggung Utama Alun-alun Ponorogo, Jatim, Sabtu (2/11). ANTARA/Fikri Yusuf
Sejumlah penari menampilkan tari Reog Ponorogo saat mengikuti Festival Reog Nasional (FRN) di atas Panggung Utama Alun-alun Ponorogo, Jatim, Sabtu (2/11). ANTARA/Fikri Yusuf
Iklan

TEMPO.CO, Ponorogo – Tari jathil dalam kesenian Reog Ponorogo yang dulu dimainkan laki-laki dengan gaya kemayu diganti dengan penari perempuan. Proses pergantiannya berlangsung pada era 1980-an hingga sekarang. “Karena penari jathil laki-laki semakin berkurang,’’ kata Ketua Yayasan Reog Ponorogo, Budi Satrijo, Ahad, 16 Juni 2017.

Penari jathil laki-laki disebut gemblak. Mayoritas remaja berparas tampan itu diasuh oleh warok, yakni tokoh yang memiliki kekuatan fisik dan batin yang tinggi. Warok biasanya menjadi pimpinan grup reog. Seiring berjalannya waktu, tutur Budi, keberadaan warok juga berkurang. “Karena sudah sepuh dan banyak yang sudah meninggal,’’ ujar dia kepada Tempo.

Baca: Antara Soiman, Warok dan Reog

Karena itu, Yayasan Reog bersama sejumlah pihak terkait terus berupaya memunculkan gemblak kembali. Adapun tujuannya mengembalikan keaslian kesenian asli Ponorogo itu seperti dulu. Budi menegaskan, upaya itu bukan untuk menyuburkan citra negatif, yakni tentang homoseksual antara gemblak, warok, dan pemain reog.
“Memang ada yang demikian, tapi tidak semuanya. Jadi, tidak bisa digeneralisir,’’ ujar dia.

Soiman Sokoron, salah seorang bekas penari jathil kelompok reog  di Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Ponorogo, mengaku sempat mengasuh seorang gemblak. Selain tidur bareng, Soiman juga tinggal serumah dengan Maryanto, gemblaknya. Selama berkumpul, mereka juga saling memeluk dan mencium. “Hanya seperti itu, tidak lebih,’’ kata Soiman saat ditemui di RT 2, RW 2 Desa Bedingin.

Simak: Ahok Tertusuk Saat Naik Reog Ponorogo

Hubungan sejenis mereka berlangsung selama 2,5 tahun pada era 1950-an. Kala itu, Soiman berusia antara 20 - 22 tahun. Dia bertanggungjawab terhadap kehidupan Maryanto yang usianya antara 14-16 tahun. Soiman ikut membantu biaya sekolah, memberi makan, dan memenuhi kebutuhan yang lain. “Juga memberi satu ekor sapi sesuai kesepakatan,’’ ucap Soiman.

Sapi diberikan setelah masa kontrak mendekati habis. Setelah itu, Maryanto kembali ke keluarganya yang hidup di bawah garis kemiskinan di wilayah Kecamatan Sawoo, Ponorogo. Kini, Maryanto dikabarkan telah menetap di luar Jawa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lihat: Reog Ponorogo Mengguncang Filipina

Kisah ‘kasih’ antara Soiman dengan Maryanto bermula dari obrolan sejumlah pemuda Desa Bedingin yang tergabung dalam grup kesenian reog. Selain mengikuti tradisi, mereka merasa risih dengan masalah perebutan perempuan oleh laki-laki yang berujung pada tindak kekerasan.

Belum lagi, maraknya kumpul kebo kala itu. “Setiap ada tontonan seni seperti ketoprak, wayang kulit, dan ludruk selalu ada anak perempuan yang dibawa pulang oleh laki-laki,’’ katanya.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

27 hari lalu

Gapura Joyland Festival Bali 2024 di Peninsula Island, Nusa Dua Bali pada Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty,
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.


Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta


Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.


Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Akmal Nasery Basral. ANTARA
Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.


Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.


24 Perguruan Silat di Ponorogo Ikrar Damai Jelang Suroan

7 Juli 2023

Ilustrasi pencak silat. (antara)
24 Perguruan Silat di Ponorogo Ikrar Damai Jelang Suroan

Bupati berharap deklarasi ini bisa diejawantahkan dalam tindakan nyata demi mencegah keributan antarkelompok perguruan silat.


Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Domba peserta kontes Domba Catwalk di Situ Bagendit, Garut, Jawa Barat, 21 Februari 2015. Acara tersebut untuk mempromosikan Domba Garut sekaligus kawasan wisata Situ Bagendit. TEMPO/Prima Mulia
Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.


WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

Pertunjukan seni teater
WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.


Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Karya gambar berjudul
Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.


Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar