TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak akan memaparkan langsung tawaran pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Teluk Balikpapan kepada Presiden Joko Widodo, yang dijadwalkan akan mengunjungi Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk meninjau sejumlah proyek strategis. Jokowi dijadwalkan tiba di Balikpapan pada Kamis pagi, 13 Juli 2017.
“Besok akan saya tunjukkan ke Presiden surat sekaligus peta lahannya. Jadi tidak hanya omong doang, tapi ada usulan resmi,” kata Awang Faroek di ruang rapat gubernur di Samarinda, Rabu, 12 Juli 2017.
Baca:
Hindari Spekulan, Lokasi Pemindahan Ibu Kota Dirahasiakan
Alasan Jakarta Tak Lagi Layak Jadi Ibu Kota Negara
Awang meyakini, Kota Balikpapan, tepatnya di Teluk Balikpapan, menjadi lokasi yang strategis untuk dipilih menjadi lokasi pemindahan ibu kota.
Hal itu sampaikan karena Balikpapan sudah memiliki bandar udara dan pelabuhan bertaraf internasional serta akan disusul sejumlah proyek strategis yang diperkirakan akan rampung dalam waktu satu hingga dua tahun mendatang.
“Saya optimistis, kalau obyektif penilaiannya, Kaltim lebih siap (dipilih menjadi lokasi pemindahan ibu kota),” kata Awang.
Simak pula: Wacana Pemindahan Ibu Kota, Harga Tanah di Palangka Raya Melonjak
Selain itu, kelebihan lokasi yang akan diusulkan Awang kepada pemerintah pusat ialah lahan di Teluk Balikpapan merupakan milik pemerintah provinsi sehingga akan terhindar dari tindakan spekulan tanah.
Kalimantan Timur, yang posisinya langsung berhadapan dengan Selat Makassar, juga dinilai sangat strategis untuk menjadi pusat ekonomi, termasuk di sektor angkutan laut.
“Jadi Kaltim bisa menjadi Singapura kedua karena laut kita laut bebas dan ada rencana pembangunan pelabuhan besar, termasuk tol laut,” kata Awang ihwal tawaran dalam wacana pemindahan ibu kota tersebut.
SAPRI MAULANA