INFO PURWAKARTA - Peringatan hari ulang tahun Bhayangkara ke-71 diselenggarakan di Purwakarta, Jawa Barat, Senin, 3 Juli 2017, dikemas dalam tradisi kesundaan. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah beramai-ramai menggotong sisingaan kesenian khas Sunda asal Subang dengan diiringi irama genre musik jaipong dan dangdut.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Purwakarta Ajun Komisaris Besar Hanny Hidayat, Komandan Komando Distrik Militer 0619 Letkol (Inf) Ari Maulana, serta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Syarif Hidayat, ikut menari meliuk-liuk mengikuti tabuhan kendang yang rancak.
“Ini sebuah pertunjukan dan pemandangan yang langka yang patut diapresiasi,” ujar Kosasih, seorang warga Kelurahan Tegal Munjul.
Dedi mengatakan sekarang bukan saatnya lagi para pemimpin digotong dan diarak masyarakat, tapi sebaliknya. Kalau dulu pejabat yang digotong, sekarang harus diubah filosofinya. Pejabat itu seharusnya menggotong, bukan digotong.
"Pengantin sunat digotong agar bahagia. Nah, masyarakat juga begitu harus digotong oleh pemimpinnya agar merasakan kebahagiaan. Tujuan kebahagiaan itu dapat tercapai saat pejabat mampu menjadi pengayom warganya,” tuturnya.
Baca Juga:
Kepada Korps Bhayangkara yang berulang tahun, Dedi berpesan untuk memperkuat dua aspek, yakni humanis dan ketegasan. Hal ini dalam upaya membangun dan menciptakan ketentraman, keamanan, serta ketertiban di masyarakat.
Secara umum, menurut Dedi, masyarakakat Indonesia masih kurang tertib. Misalnya, cara berkendara, membuang sampah, ujaran kebencian, dan budaya antre. “Tapi kalau di luar negeri, takut pada aturan jadi tertib. Ketertiban itu ciri humanis sebuah masyarakat di suatu wilayah,” ucapnya.
Sedangkan Kapolres Purwakarta Hanny mengimbau kepada semua masyarakat agar terus menciptakan suasana keamanan dan ketertiban masyarakat yang nyaman agar Purwakarta aman untuk warganya juga para pendatang. (*)