TEMPO.CO, Bandung - Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung Ridwan Djamaluddin meminta langsung kepada Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Inspektur Jenderal Polisi M. Iriawan untuk mengusut pelaku pembacokan pakar teknologi dan informasi lulusan ITB, Hermansyah.
Hermansyah, korban penganiayaan itu, merupakan alumnus Program Studi Teknik Fisika ITB angkatan 1989. “Kami memastikan polisi menangani secara profesional,” kata pria yang juga Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman itu, Senin, 10 Juli 2017.
Baca juga:
Hermansyah Dikabarkan Meninggal Dunia, Polisi: Itu Hoax
Ridwan mengatakan polisi sudah membentuk tim untuk mengungkap kasus tersebut. Dia belum mengetahui pasti motif penyerangan pelaku kepada Hermansyah, 46 tahun. “Kami sangat menyesalkan dan prihatin atas tindakan brutal kepada teman kami. Setiap warga perlu mendapat perlindungan dari aparat,” ujarnya.
Ikatan Alumni ITB juga memastikan pasien mendapat pelayanan medis yang baik. Pemindahan pasien ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto juga karena alasan medis. “Bukan karena diambil alih tentara,” ucapnya. Hermansyah dipindahkan dari Rumah Sakit Hermina Depok, Ahad, 9 Juli 2017.
Baca pula:
Ahli IT ITB Hermansyah Dibacok di Jalan Tol Jagorawi
Ada dua alasan pemindahan itu. Menurut Ridwan, fasilitas di rumah sakit lama tidak memadai untuk memulihkan kondisi pasien. Dokter yang menangani pasien juga bekerja di RSPAD sehingga merujuknya ke sana. “Tujuannya, untuk mengeluarkan cairan dari salah satu organ tubuh pasien,” tuturnya.
Ridwan berujar, berdasarkan informasi dari polisi, kondisi Hermansyah berangsur membaik, tapi belum bisa berkomunikasi dengan lancar. Hermansyah dibacok orang tak dikenal saat melintas di jalan tol Jagorawi Kilometer 6 bersama istrinya, Ahad, sekitar pukul 04.00. Saat itu, korban tengah menuju pulang ke Depok dari arah Jakarta.
ANWAR SISWADI