Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jimly: Komnas HAM dan KPK Harus Diperkuat, Bukan Dibubarkan  

image-gnews
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie. TEMPO/Seto Wardhana
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Seleksi Calon Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Periode 2017-2022 Jimly Asshidiqie mengatakan ada isu krusial yang sangat penting sehingga tiga institusi ini perlu diperkuat keberadaannya, yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komnas HAM, dan Komnas Lingkungan Hidup. "Bukan dibubarkan," katanya saat konferensi pers pengumuman calon komisioner Komnas HAM di Jakarta, Selasa, 4 Juli 2017.

Menurut Jimly Asshiddiqie, di negara demokrasi, seperti Indonesia, keberadaan institusi khusus yang menangani hak asasi sangat penting untuk keadilan dan penyeimbang demokrasi.

Jimly tidak sependapat jika ada mayoritas yang tidak menyetujui keberadaan Komnas HAM, lalu ingin membubarkannya karena mengabaikan minority right. "Kalau Komnas HAM terlihat agak rewel, itu kan wajar karena sebagai penyeimbang," ucapnya.

Baca: Fahri Hamzah Sarankan Pemerintah Membubarkan KPK dan Komnas HAM

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah menyarankan lembaga-lembaga sampiran negara (non-struktural), seperti Komnas HAM dan KPK, dihapuskan. Menurut dia, lembaga-lembaga tersebut sebetulnya sudah tidak diperlukan karena fungsi dan tugasnya sudah ada di dalam lembaga inti negara.

Fahri mencontohkan pemerintah memiliki Kementerian Hukum dan HAM serta Undang-Undang tentang Bantuan Hukum untuk mencegah dan menangani pelanggaran HAM. Namun, karena ada Komnas HAM, peran lembaga itu menjadi tidak relevan.

Begitu pula dengan KPK. Menurut Fahri, tugas penegakan hukum sudah ada di kepolisian dan kejaksaan. "Akhirnya, manajemen di dalamnya tambah kacau. Ada pretensi bersaing dengan lembaga inti," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Juli.

Simak: Kasus Novel Baswedan, Komnas HAM: Dilakukan Orang Terlatih

Menurut Jimly, dalam konstitusi Republik Indonesia banyak terkandung materi terkait dengan human right, terutama di Pasal 28 dari A hingga J. Hal itu, kata dia, merupakan implementasi dari sila pertama dan kedua Pancasila.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jimly mengakui, saat ini banyak komisi yang menangani persoalan HAM, mulai Komnas Anak, Komnas Perempuan, Komnas Manula, hingga komnas di Kementerian Hukum dan HAM. Karena itu, ia menyarankan agar ada komitmen dari semua pihak untuk menyatukannya menjadi satu institusi.

Jimly juga menilai jumlah komisioner Komnas HAM sekarang tidak efisien sehingga perlu dilakukan pengurangan. "Ke depan, jumlah komisioner hanya tujuh orang, tapi yang akan diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat tetap 14 orang," tuturnya.

Lihat: Alumni 212 Minta Komnas Ham Desak Pemerintah Bebaskan Ulama

Terkait dengan pengumuman nama calon komisioner Komnas HAM, Jimly menuturkan, dalam menyeleksi calon, Pansel mempertimbangkan masukan dari sejumlah lembaga yang memberikan kontribusi, seperti Badan Intelijen Negara, Kepolisian RI, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, KPK, Mahkamah Agung, dan Kejaksaan Agung.

"Tidak terkecuali masukan dari koalisi LSM (lembaga swadaya masyarakat) yang menyoroti calon anti-toleran serta ada yang pernah dikabarkan korupsi dan berafiliasi dengan partai politik," katanya.

Jimly menambahkan, 28 calon yang terseleksi pada tahap III merupakan pilihan Pansel. Berikut ini nama calon Komnas HAM periode 2017-2022 yang lulus seleksi tahap III.
1. Ahmad T. Damanik
2. Amirudin
3. Anggara
4. Antonio Pradjasto
5. Arimbi Herupoetri
6. Bahrul Fuad (peneliti)
7. Beka Ulung
8. Bunyan Saptomo (birokrat)
9. Choirul Anam
10. Dedy Askari (Komnas HAM Sulawesi Tengah)
11. Fadillah
12. FX Rudy Gunawan
13. Hafid Abbas (birokrat)
14. Hairansyah (Komisi Pemilihan Umum)
15. Haris Azhar
16. Imdadun Rahmat (Komnas HAM/birokrat)
17. Jones Manurung
18. Judhariksawan (dosen Universitas Hasanuddin)
19. Minafrizal Manan (dosen Universitas Al Azhar Jakarta)
20. Norman
21. Nur Ismanto (advokat)
22. Rafendi Djamin
23. Roichatul (Komnas HAM/birokrat)
24. Sandra Moniaga (Komnas HAM/birokrat)
25. Sondang Frishka(Komnas Perempuan)
26. Sri Lestari (dosen)
27. Sudarto
28. Sumedi (purnawirawan TNI)

ALBERT ADIOS GINTINGS | KSW

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

1 hari lalu

Front Mahasiswa Anti Kekerasan Papua menggelar Aksi didepan gedung Komnas HAM RI, di Jakrta, Jumat 3 Maret 2023. Aksi ini sebagai bentuk Solidaritas rakyat Papua Wamena terhadap Pelanggaran HAM yang di perbuat oleh TNI/POLRI dan menuntut usut penembakan di Wamena yang mengakibatkan 9 orang meninggal. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum


Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

2 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

Apa kata Komnas HAM soal OPM?


Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

3 hari lalu

Panglima TPNPB KODAP XXXVI Oktahin Brigadir Jenderal Enos Awolmabin memberi keterangan perihal Jeffrey Pagawak Bomanak bukan pimpinan OPM. Foto: TPNPB-OPM
Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

Penggantian terminologi KKB menjadi OPM dinilai justru bisa membuat masalah baru di Papua.


Begini Respons Komnas HAM soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM

4 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro (kiri) dan Komisioner Komnas HAM sekaligus Ketua Tim Pemantauan Pemilu 2024 Pramono Ubaid Tanthowi (kanan) bersiap menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Berdasarkan pantauan pada penyelenggaraan Pemilu 2024 di 14 provinsi, Komnas HAM menemukan sejumlah pelanggaran HAM. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Begini Respons Komnas HAM soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM

Komnas HAM perlu mempelajari implikasi dari kebijakan pemerintah dengan perubahan penyebutan dari KKB menjadi OPM.


Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

8 hari lalu

Anis Hidayah, komisioner Komnas HAM turun ke Pakel Banyuwangi, terkait konflik lahan antara warga dengan PT Bumisari. Istimewa
Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.


Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

9 hari lalu

Pj Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Makmur Marbun bersama Forkopimda saat berdialog dengan sembilan tersangka yang telah ditangguhlan penahanannya. Foto: ANTARA/HO-dokumen Humas Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara
Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

Komnas HAM menemui Polda Kaltim untuk membahas kasus 9 petani yang ditangkap dan digunduli karena menolak pembangunan bandara di IKN.


Bahas Sengketa Lahan Imbas Proyek IKN, Komnas HAM Temui Otorita hingga Badan Bank Tanah

10 hari lalu

Foto udara suasana permukiman warga di Pantai Lango, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu 17 Februari 2024. Masyarakat Pantai Lango mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan berharap pemerintah tidak merelokasi mereka karena dampak sejumlah pembangunan yang saat ini berlangsung seperti bandara VVIP, jalan tol dan pelabuhan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Bahas Sengketa Lahan Imbas Proyek IKN, Komnas HAM Temui Otorita hingga Badan Bank Tanah

Komnas HAM minta penjelasan ihwal surat peringatan Otorita IKN terhadap masyarakat Desa Pemaluan untuk membongkar pemukimannya.


Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

10 hari lalu

Thomas Umbu Pati. antaranews.com
Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku


Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

11 hari lalu

Logo BPJS Ketenagakerjaan. wikipedia.org
Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

BPJS Ketenagakerjaan diduga melanggar hak atas kesejahteraan, kesehatan, dan perlakuan diskriminatif karena menolak klaim-klaim kematian transpuan yang merupakan peserta aktif.


Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

13 hari lalu

Desain rumah dinas menteri di IKN (Dok.PUPR)
Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN