TEMPO.CO, Blitar–Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Kediri Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Timur Marawayan mengatakan siamang yang menarik jari seorang balita hingga putus di kantor Pemerintah Kota Blitar pada Sabtu pekan lalu tidak stres.
Menurut Marawayan siamang yang dipelihara di Taman Wisata Kebon Rodjo Kota Blitar itu dalam keadaan sehat dan tidak terindikasi mengidap penyakit berbahaya. “Hewan ini sehat, tetapi memang agresif,” kata Marawayan, Selasa 4 Juli 2017.
Baca: BKSDA Serang Amankan Siamang dan Jambul Kuning dari Warga
Marawayan berujar siamang itu hasil sitaan BKSDA dari seseorang yang memelihara secara ilegal. Satwa itu lalu diminta oleh Pemerintah Kota Blitar sebagai pelengkap koleksi satwa Taman Wisata Kebon Rodjo.
Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar. Penghuni Kebon Rodjo mendapat sinar matahari dan udara yang cukup. Hanya saja terdapat celah yang agak terbuka tepat di bawah kandang yang tak banyak diketahui pengunjung. Celah inilah yang dipergunakan siamang untuk mengeluarkan tangannya dan menyambar jari seorang balita sebelum menariknya hingga putus.
Simak: Spesies Baru Siamang Ditemukan di Cina
Meski hanya bisa mengeluarkan sebagian tangannya ke luar kandang, namun tindakan itu cukup berbahaya dan mengancam pengunjung. Karena itu pihak pengelola Kebon Rodjo memasang tulisan yang cukup besar tentang peringatan agar tidak mendekati kandang. “Sayang tingkat kedisiplinan orang berbeda-beda,” kata Marawayan.
Insiden penyerangan siamang terhadap balita berinisial AI terjadi Sabtu, 1 Juli 2017 pukul 12.00 WIB. Saat itu kondisi Taman Kebon Rodjo tengah banyak dikunjungi masyarakat. Semula AI berjalan bergandengan tangan dengan ayahnya di sekitar kandang siamang. Namun tiba-tiba AI berjalan mendekat menuju kandang setelah melepas pegangan ayahnya.
Lihat: Lengking Siamang di Hutan Supayang
Siamang mengulurkan tangan dari celah bawah kandang dan menyambar tangan kanan AI. Sang ayah mencoba menarik kembali tangan anaknya meski sempat mencakar kepala bocah itu. Upaya melepaskan tangan AI baru berhasil setelah petugas kandang mendekat dan menenangkan siamang.
Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Budi Rahayu Blitar. Namun bocah itu terpaksa kehilangan ibu jarinya dan dijadwalkan akan menjalani operasi penyambungan di RSUD Syaiful Anwar Malang.
HARI TRI WASONO