TEMPO.CO, Solo - Stok darah di Palang Merah Indonesia cabang Solo saat ini hanya tersisa kurang dari 600 kantong. Stok tersebut diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat selama dua hari.
Sekretaris Palang Merah Indonesia Solo Sumartono Hadinoto mengatakan persediaan darah dalam kondisi normal selalu terjaga di atas seribu kantong. "Persediaan seribu kantong menjadi batas aman bagi kami," katanya, Selasa, 27 Juni 2017.
Baca juga: Tingkat Kesadaran Berdonor Darah Warga Jawa Barat Rendah
Menurut Sumartono, menipisnya persediaan pada saat ini disebabkan tidak adanya pendonor beberapa hari terakhir. "Padahal, biasanya bisa 200 donor tiap harinya," katanya. Dia menduga para donor darah aktif saat ini sedang berada di luar kota untuk mudik Lebaran.
Palang Merah Indonesia Solo berharap masyarakat dan pendonor aktif yang telah kembali ke Solo untuk segera mendonorkan darahnya. "Agar persediaan kembali aman," katanya.
"Palang Merah Indonesia Solo tidak hanya mencukupi kebutuhan rumah sakit dan pasien di Solo saja," Katanya. Selama ini, PMI Solo sering mengirim persediaan darah untuk kabupaten di sekitarnya yang kehabisan stok.
Sumartono menjelaskan, Palang Merah Indonesia Solo sebenarnya telah berupaya memperbanyak persediaan darah pada awal Ramadan. "Saat itu, kami bisa mengumpulkan 4.000 kantong," katanya. Namun stok itu akhirnya menipis seiring mendekati Lebaran.
Simak pula: Gus Ipul: Stok Kantong Darah Jawa Timur Surplus
Hingga Selasa pagi, persediaan darah di Palang Merah Indonesia Solo tinggal 551 kantong darah meliputi golongan darah A sejumlah 63 kantong, golongan darah B sejumlah 354 kantong, golongan darah O sejumlah 60 kantong, dan golongan darah AB sejumlah 74 kantong.
"Persediaan untuk golongan darah O paling tipis," katanya. Padahal, kebutuhan masyarakat untuk golongan darah O paling besar di antara golongan darah yang lain.
AHMAD RAFIQ