TEMPO.CO, Purwakarta - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi punya cara lain melakukan open house Idul Fitri. Dedi tidak menyambut warga dan stafnya yang ingin bersilaturahmi di kantor atau rumah dinasnya.
Dedi lebih memilih melakukan open house di sebuah rumah sederhana milik Iin, seorang nenek jompo, warga Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, Minggu, 25 Juni 2017.
"Rumah dinas saya terbuka tiap hari buat warga, jadi tidak aneh,” kata Dedi kepada wartawan saat open house. “Makanya saya lebih memilih rumah warga miskin untuk pos silaturahmi Lebaran.”
Sebelum digunakan Dedi untuk mengadakan open house, rumah Iin terlebih dulu direnovasi. Tiga hari sebelumnya, Iin didatangi sekelompok tukang untuk melakukan pemugaran itu.
Iin awalnya mengira bahwa dia sedang berada dalam acara Bedah Rumah. “Ternyata, hari ini dipakai tempat bersilaturahmi Pak Bupati bersama warga," ujarnya. "Terus terang saya merasa kaget sekaligus bungah.”
Selain rumahnya direnovasi, Iin diberi modal usaha kecil-kecilan untuk berdagang. Dia pun mendoakan agar Bupati Dedi terus menjadi pemimpin sederhana yang mau melayani dan menyayangi masyarakat kecil.
Warga antusias menyambut acara open house pedesaan yang digelar Dedi ini. Ribuan orang dari desa tetangga dan desa lain yang berbeda kecamatan turut datang. Mereka ikut antre menyalami Dedi, yang masa tugasnya akan berakhir pada pertengahan Maret 2018.
"Alhamdulillah, akhirnya bisa Lebaran dan bersalaman langsung dengan Pak Bupati," kata Ita, warga Desa Pameungpeuk, Kecamatan Wanayasa. "Situasinya mengasyikkan bisa bersilaturahmi, selfie, dan makan bakso gratis," ucap Dede, warga Desa Sumurugul, Kecamatan Wanayasa.
Selain bakso, Bupati Dedi menyiapkan mi kocok dan es cincau. Tak lupa, dia juga memberikan angpau Lebaran sebesar Rp 20 ribu kepada tiap anak yang datang. "Nuhun, Pak Dedi," kata seorang anak kegirangan.
NANANG SUTISNA