TEMPO.CO, Jakarta - Markas Polisi Daerah Sumatera Utara di Jalan Medan Tanjung Morawa Kilometer 10,5 diserang dua teroris, Ahad 25 Juni 2017 dini hari tadi. Kepala Polda Sumut Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel menyebut pelaku penyerangan pos jaga Polda Sumut adalah teroris. Namun Amelza belum menyebut kedua pelaku berasal dari kelompok atau jaringan teroris mana.
Sebelumnya Densus 88 Antiteror, pasukan khusus Mabes Polri, pada Selasa dan Rabu malam 6-7 Juni 2017 telah menangkap tiga orang di Medan terkait bom Kampung Melayu. Salah satunya adalah Komandan Laskar Forum Umat Islam Sumatera Utara Azzam Abu Yakub. Mereka diduga merencanakan aksi terorisme di Medan.
Baca Juga:
Kapolda Sumut Sebut 2 Penyerang Pos Jaga Sebagai Teroris
Serangan ke Polda Sumut Diduga atas Imbauan Bahrun Naim
Pos Jaga Polda Sumut Diserang, Dua Tewas dan Satu Kritis
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Negara Republik Indonesia, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menduga penyerangan polda Sumut terkait dengan serangkaian penangkapan tersebut.
"Kalau rekan-rekan mencermati ada tiga orang yang ditangkap dan ini terbukti ada dua orang lagi langsung menyerang ke Polda Sumatera Utara," ujar Setyo kepada wartawan, Ahad 25 Juni 2016. Dia mengatakan Polri sedang menyelidiki jaringan dari pelaku penyerangan ini.
"Untuk jaringan, sementara masih kami dalami karena satu masih kritis dan sedang ditindaklanjuti oleh Densus 88 Polri. Polisi belum mendapatkan identitas pelaku ini.
REZKI ALVIONITASARI | SAHAT SIMATUPANG