TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Board of Trustees Indonesian Diaspora Network Global Dino Patti Djalal membantah adanya perpecahan di organisasinya yang membuat penyelenggaraan Kongres Diaspora Indonesia keempat dilakukan dua kali. "Semua kompak, tapi ada segelintir yang mau bikin acara yang beda," kata Dino saat dihubungi Tempo, Jumat, 23 Juni 2017.
Rencananya, kongres akan diselenggarakan dua kali pada Juli dan Agustus 2017. Dalam kongres juga akan dilakukan pemilihan kepengurusan Indonesian Diaspora Network Global periode baru. Dino menuturkan, pemilihan pengurus yang sah adalah di bulan Juli. "Pemilihan pengurus adalah 2 Juli karena mumpung semuanya di Jakarta," ujarnya.
Baca juga: Barack Obama Akan Pidato di Kongres Diaspora Indonesia 1 Juli
Dia menuturkan, sekitar 9.000 orang dari 134 kota dari 52 negara telah mendaftar untuk mengikuti kongres tersebut, dan dihadiri seluruh anggota Indonesian Diaspora Network dari chapter di penjuru dunia. Selain itu, dia menyebutkan bahwa kongres pada 1-4 Juli akan dihadiri sejumlah tokoh, salah satunya mantan Presiden AS, Barack Obama.
Kongres Diaspora Indonesia keempat akan diselenggarakan pada 1-4 Juli 2017 di Kasablanka Hall, Jakarta. Menurut dia, pemilihan pengurus di bulan Juli merupakan keputusan dari Dewan Eksekutif Indonesian Diaspora Network Global. "Mereka yang menentukan kapan itu ada kongresnya," kata dia.
Untuk kongres di bulan Agustus, mantan Duta Besar untuk Amerika Serikat itu mengaku tak mengetahui pasti rangkaian kegiatan yang diselenggarakan. Dia memastikan tidak ada perpecahan di internal organisasi yang didirikannya pada 2012 itu. "Tentu ada dinamika di dalamnya. Bagi saya, sah saja orang mau bikin kegiatan sepanjang tahun," katanya.
Sejumlah Indonesian Diaspora Network di beberapa negara sebelumnya melayangkan surat terbuka. Pada 21 Mei 2017, Presidium Indonesian Diaspora NetworkAustralia 2017-2019 menyatakan keprihatian adanya perbedaan pendapat di tingkat Indonesian Diaspora Network Global. Pengurus Indonesian Diaspora Network Australia pun menyatakan tidak akan terlibat dalam pemilihan pengurus global yang baru untuk periode 2017-2019, baik dilakukan pada Juli maupun Agustus.
Sedangkan dalam pernyataan resmi Indonesian Diaspora Network USA meminta pemilihan pengurus Indonesian Diaspora Network Global tidak dilakukan pada Juli 2017. Alasannya, tata cara dan proses pemilihan President Indonesian Diaspora Network Global perlu diperbaiki dan disempurnakan dalam pemilihan di bulan Agustus.
Selain itu, menurut Indonesian Diaspora Network USA, masa jabatan President Indonesian Diaspora Network Global saat ini baru akan berakhir pada Agustus 2017. Sebelum pemilihan, President harus memberikan laporan pertanggungjawaban, termasuk penyelenggaraan Kongres Diaspora Indonesia keempat.
"Sangat tidak etis bila pemilihan dilakukan di bulan Juli, karena prematur, dipaksakan, dan jangan sampai dipersepsikan sebagai upaya kudeta," demikian bunyi surat yang ditandatangani President Indonesian Diaspora Network USA Herry Utomo.
FRISKI RIANA