TEMPO.CO, Samarinda - Direktur Sejarah Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Triana Wulandari memastikan informasi yang menyebutkan bahwa Patih Kerajaan Majapahit Gajah Mada bernama Gaj Ahmada adalah hoax atau berita palsu. Selain itu, Triana memastikan pihaknya akan mengumpulkan para sejarawan untuk menelaah buku Fakta Mengejutkan: Majapahit Kerajaan Islam untuk memastikan isi buku tersebut sesuai dengan fakta sejarah atau tidak.
“Kami juga prihatin adanya media yang menyampaikan tentang berita tidak benar, termasuk soal Gaj Ahmada itu,” kata Triana kepada Tempo setelah meresmikan Pameran Hari Lahir Pancasila di Auditorium Universitas Mulawarman yang berlangsung pada 19-22 Juni, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Baca juga: Patung Gajah Mada Sumpah Palapa Nyaris Raib di Bojonegoro
Mengenai buku Fakta Mengejutkan: Majapahit Kerajaan Islam, Triana telah melakukan upaya klarifikasi untuk mengetahui apakah sejarah yang dipaparkan buku tulisan Herman Sinung Janutama sesuai dengan fakta atau tidak.
“(Buku) itu sudah lama sekali. Saya terus memberikan saran kepada teman-teman di Direktorat Sejarah, segera saja bikin klarifikasi bahwa berita itu kebenarannya atau sumbernya diragukan,” ujarnya.
Terkait dengan langkah verifikasi buku tersebut, Triana memastikan Direktorat Sejarah akan menelaahnya bersama para ahli sejarah. Dia berpesan agar masyarakat berhati-hati dan harus mengecek fakta-fakta sejarah sebenarnya.
Ia khawatir suatu peristiwa digunakan oleh orang tertentu untuk melegitimasi kepentingan sendiri. ”Sekarang kami sedang mengumpulkan sejarawan untuk mempelajari buku itu,” kata Triana.
SAPRI MAULANA