TEMPO.CO, Madiun - PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ), pengelola tol ruas Ngawi – Kertosono, menyediakan dua rest area bagi pemudik pada arus mudik 2017. Tempat istirahat itu didirikan di STA 120 wilayah Kartoharjo, Kabupaten Magetan dan STA 135 wilayah Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
“Untuk rest area yang kami dirikan di Saradan berada di atas jembatan Waduk Bening,’’ kata Direktur Teknis PT NKJ Yudhi Darmawan menjelaskan kesiapan menghadapi arus mudik 2017, Selasa, 20 Juni 2017.
Baca juga: Jika Macet saat Mudik, Tol Ngawi-Kertosono Dibuka Malam Hari
Menurut dia, rest area didirikan di lokasi itu dengan harapan mampu mengurangi lelah pemudik setelah menempuh perjalanan panjang. Pemandangan di sekitar waduk di kawasan hutan juga dapat digunakan sebagai lokasi swafoto. Apalagi di tempat itu disediakan tempat istirahat, tempat duduk di bawah tenda yang ditata berjajar.
Fasilitas lain di rest area tersebut di antaranya toilet, klinik kesehatan, musala, dan bengkel mobil. Selain itu, satu unit mobil ambulans disiapkan bagi pemudik yang membutuhkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Caruban. “Mudah-mudahan bisa mengurangi kepenatan pemudik yang istirahat di sana,’’ ujar Yudhi.
Rest area di atas jembatan Waduk Bening dapat disinggahi bagi pemudik yang masuk dari pintu tol Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun menuju Wilangan, Kabupaten Nganjuk. Panjang jalur pada seksi tersebut yang diperuntukkan bagi kendaraan pribadi dari arah barat (Ngawi) itu sekitar 18 kilometer.
Sedangkan rest area kedua yang disediakan PT NKJ berada di Kecamatan Kartoharjo, Magetan. Tempat itu diperuntukkan bagi pemudik yang masuk melalui Klitik, Ngawi dan keluar di Dumpil, Madiun. Fasilitasnya sama, hanya saja tidak berada di lokasi yang memiliki pemandangan indah seperti halnya di atas jembatan Waduk Bening, Saradan. “Jalan tol berfungsi secara fungsional bagi kendaraan jenis jeep, minibus, dan sedan,’’ ucap Yudhi.
Kepala Kepolisian Resor Madiun, Ajun Komisaris Besar I Made Agus Prasetya, mengatakan fungsional jalur tol dimulai pukul 06.00 hingga 17.00. Namun, apabila terjadi kemacetan yang parah maka jalur tol bisa terus dibuka. “Diharapkan tidak terjadi. Kami sudah menyampaikan pesan melalui media sosial agar pemudik melintasi (wilayah Saradan) pada siang hari,’’ kata kapolres.
Dengan dibukanya jalan tol sebagai jalur alternatif arus mudik 2017, ia memprediksi tingkat kemacetan di jalur Saradan – Nganjuk berkurang hingga 30 persen. Permasalahan yang selama ini terjadi akibat adanya dua perlintasan kereta api di wilayah Kaligunting dan Wadukan, Saradan. Selain itu, tingginya frekuensi kendaraan bermotor di jalan raya.
NOFIKA DIAN NUGROHO