Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wali Kota Padang Tolak Iklan Rokok, Siap Kehilangan PAD Rp 4 Miliar

image-gnews
Presiden Joko Widodo (kanan) menyerahkan tanda Anugerah Dana Rakca Tahun 2016 dari Kementerian Keuangan kepada Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah (kiri) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/12). Anugerah Dana Rakca merupakan penghargaan bagi provinsi atau kota/kabupaten yang berkinerja baik dalam pemanfaatan Dana Insentif Daerah, sebanyak 36 kepala daerah se-Indonesia menerima anugerah tersebut. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (kanan) menyerahkan tanda Anugerah Dana Rakca Tahun 2016 dari Kementerian Keuangan kepada Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah (kiri) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/12). Anugerah Dana Rakca merupakan penghargaan bagi provinsi atau kota/kabupaten yang berkinerja baik dalam pemanfaatan Dana Insentif Daerah, sebanyak 36 kepala daerah se-Indonesia menerima anugerah tersebut. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Iklan

TEMPO.CO, Padang - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansyarullah menegaskan komitmennya bahwa Kota Padang Bebas Iklan Rokok 2018. Alasannya,  membentengi generasi muda dari dampak rokok.  Menurut Mahyeldi, sejumlah produk rokok yang ijin pemasangan reklame rokoknya sudah berakhir tidak akan diperpanjang, sehingga reklame rokok itu harus segera diturunkan. Diantaranya reklame rokok yang berada di jalan Hamka dekat jembatan Basco Mall,  dan reklame rokok yang terpasang di dekat jembatan Siteba.

Komitmen Padang untuk bebas iklan rokok mulai 2018 dikatakan  Wali Kota Padang Mahyeldi Ansyarullah, saat mengikuti langsung proses penurunan reklame rokok di jalan Hamka, Padang, Rabu,  14 Juni 2017. “Keputusan tidak lagi menerima reklame rokok bukan hal baru. Ini sebenarnya sudah menjadi agenda Pemko Padang sejak 2014. Pertimbangannya karena lebih banyak dampak negatif iklan rokok bagi generasi muda, daripada dampak positifnya,” kata Mahyeldi.

Baca juga:

Padang Luncurkan Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah

Ia merasa dikuatkan atas dukungan siswa-siswa SMP dari 30 sekolah di kota Padang, yang datang kepadanya untuk mengadukan keresahan mereka atas iklan rokok yang menyasar perokok pemula seperti pelajar SMP.  Semakin besar dan kuat dukungan dari warganya, akan semakin menguatkan komitmen Pemko Padang untuk menjadikan Padang Bebas Iklan Rokok mulai 2018.

“Per 31 Desember 2017 semua reklame atau iklan rokok sudah tidak ada lagi di kota Padang,” ujar Mahyeldi. Termasuk iklan rokok yang menempel di kedai dan warung-warung, atau yang menjadi papan nama toko.

Baca pula:

Ramadan, Momen Paling Pas untuk Berhenti Merokok

Atas komitmen ini, Pemko Padang siap kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berkisar Rp 3 - 4 miliar per tahun dari iklan atau reklame rokok. Namun, soal kehilangan PAD ini Mahyeldi mengaku tidak risau karena masih banyak sumber pendapatan PAD lainnya seperti rumah sakit, hotel dan restoran. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Padang, Adib Alfikri, yang ikut mendampingi Mahyeldi juga mengaku tidak risau. “Masih banyak sumber pendapatan lain dari hadirnya iklan atau reklame produk elektronik yang potensial mendatangkan PAD, seperti produk Samsung, Opo, dan lainnya,” kata Adib Alfikri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lisda Sundari, Ketua Lentera Anak, menyampaikan apresiasi kepada Walikota Padang Mahyeldi Ansyarullah atas komitmen tersebut. “Kami sangat mendukung komitmen Pak Wali Kota Mahyeldi melarang total iklan rokok di kota Padang, sebab pelarangan iklan rokok memang menjadi hal yang sangat penting dan mendesak. Iklan rokok menjadi faktor penyebab utama meningkatnya konsumsi rokok,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 17 Juni 2017.

Silakan baca:

Penelitian Ilmiah tentang Bahaya Rokok di Indonesia Masih Rendah  

Berbagai studi,  menurut Lisda,  menunjukkan terpaan iklan dan promosi rokok sejak usia dini meningkatkan persepsi positif dan keinginan untuk merokok. Studi Uhamka 2007 juga menunjukkan, 46.3 persen remaja mengaku iklan rokok mempengaruhi mereka untuk mulai merokok.  “Sehingga, bila faktor yang mempengaruhi anak untuk mulai merokok ini kita hilangkan, akan menjadi langkah besar untuk menurunkan jumlah perokok muda di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun,” ujarnya.

Gesyca, Pembaharu Muda kota Padang, merasa sangat bangga dengan kemajuan cepat yang dicapai Pemerintah Kota Padang terkait komitmen Wali Kota Padang Mahyeldi Ansyarullah terkait Padang Bebas Iklan Rokok mulai 2018.

S. DIAN ANDRYANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

2 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.


Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

3 hari lalu

Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.


Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

3 hari lalu

Beberapa pengunjung Pra Bumi Sustain Market Vol 2 di Padang, 19-21 April 2024, sedang memilih buku bekas. Foto TEMPO/ Fachri Hamzah.
Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Selain barang-barang ramah lingkungan, di acara ini juga terdapat jualan buku bekas.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

5 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.


Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

10 hari lalu

Masjid Al Hakim yang memiliki model arsitektur mirip Taj Mahal India. TEMPO/Fachri Hamzah
Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

Kota Padang punya beberapa destinasi wisata religi antara lain Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Hakim, dan Masjid Raya Ganting. Ini istimewanya.


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

18 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

21 hari lalu

Wem Pratama, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, diamankan usai mengaku telah membunuh ibu kandungnya. TEMPO/Istimewa
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.


Mengenal Kampung Keling di Sumatera Barat dan Masjid Muhammadan

29 hari lalu

Masjid Muhammadan di Pasar Gadang, Kota Padang. Masjid tersebut dibangun oleh etnis India yang datang bersama tentara Inggris. TEMPO/Fachri Hamzah
Mengenal Kampung Keling di Sumatera Barat dan Masjid Muhammadan

Masjid Muhammadan didirikan oleh komunitas muslim Tamil India pada abad ke 19.


Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

31 hari lalu

Masjid Raya Sumatera Barat. Foto : Pemkot Padang
Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

Destinasi wisata religi di Sumbar banyak jumlahnya, antara lain Masjid Raya Sumatera Barat hingga surau tempat Buya Hamka menimba ilmu agama.