TEMPO.CO, Makassar - Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto mengatakan pihaknya siap membuka jalur selatan di Jawa untuk penerbangan arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 2017. Saat ini, kata dia, sudah melakukan persiapan seluruh Indonesia menjelang arus mudik termasuk fasilitas, peralatan hingga personel.
"Pembukaan jalur selatan ini yang pertama kalinya. Dan seluruh petugas operasional kita siap bekerja 24 jam, demi menjamin keamanan dan kelancaran rute penerbangan," kata Novie di sela-sela kunjungan kerja pemantauan kesiapan navigasi penerbangan di Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), Jumat 16 Juni 2017.
Baca :
Menteri Rini Target Tol Trans Jawa Sudah Sampai Banyuwangi 2019
Lebaran, Garuda Siapkan 1.600 Kursi Tambahan Rute Malang
Dia menjelaskan jalur selatan dibuka demi kelancaran penerbangan terutama arus mudik dan balik lebaran. Sehingga bukan hanya mempersiapkan fasilitas peralatan saja, melainkan juga sumber daya manusianya. "Terobosan baru dengan trafik penerbangan yang sangat tinggi juga kita perlukan," tutur Novie.
Menurut Novie jalur selatan ini merupakan penerbangan khusus militer sehingga pembukaannya tersebut atas kerja sama dengan TNI Angkatan Udara. Dan bukan hanya menempuh jalur biasa, tapi juga jalur luar biasa dengan mengaktifkan jalur selatan di Jawa. "Dari sisi fasilitas komunikasi, navigasi dan surveilance seperti radar sudah siap," papar dia.
Karena itu, ia meyakini terobosan baru ini dapat membantu lalu lintas penerbangan yang dinilai sudah padat di Pulau Jawa. Dan keberadaan jalur selatan ini akan membuat penerbagan dari Jakarta ke Surabaya dan Bali lebih mudah lantaran tak menumpuk lagi di wilayah utara.
Perusahaan Umum Lembaga Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia, lanjut Novie, merencanakan pemakaian jalur selatan untuk dipermanenkan pasca mudik 2017. Namun harus melalui persetujuan dari TNI AU, apalagi jalur selatan ini memang milik TNI AU. "Kita berencana permanenkan jalur selatan ini, jika TNI AU sudah tak menggunakannya," tambahnya.
DIDIT HARIYADI