Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Alasan Ombudsman Persoalkan TNI Terlibat Urusan Petani

image-gnews
Menteri Pertanian Amran Sualiman dalan kunjungan ke Tuban. Pertanian.go.id
Menteri Pertanian Amran Sualiman dalan kunjungan ke Tuban. Pertanian.go.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman Republik Indonesia mempermasalahkan keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam program bantuan produksi pangan di Kementerian Pertanian. Anggota Ombudsman RI, Ahmad Alamsyah Saragih, mengatakan ada dugaan maladministrasi di sana. Alasannya, program yang dimulai sejak 2015 itu tidak didukung regulasi yang patut, hanya berdasarkan nota kesepahaman (MoU).

"Undang-Undang TNI mensyaratkan perlu ada keputusan politik presiden. Namun hingga saat ini SK Presiden belum diterbitkan," katanya kepada Tempo pekan lalu.

Baca: Menteri Pertanian Klaim Indonesia Bisa Jadi Lumbung Pangan Dunia

Selain itu, pelibatan TNI dalam program tersebut tidak sesuai dengan peran dan fungsi tentara sebagai penjaga keamanan utama negara dalam menghadapi serangan musuh dari luar. Sebab, tentara dilibatkan dari penyuluhan, pembangunan infrastruktur, pencetakan sawah, distribusi alat mesin pertanian, hingga penyerapan produksi. Padahal, kata Ahmad, tentara tidak memiliki kompetensi di bidang itu.

Ombudsman juga menduga program pencetakan sawah tidak dilakukan dengan kajian yang baik. Akibatnya, banyak sawah baru yang tidak dapat memproduksi padi. "Padahal sudah banyak anggaran yang diturunkan," katanya. Tahun lalu Kementerian Pertanian menggelontorkan duit Rp 3,5 triliun untuk membuka 130 ribu hektare lahan.

Dalam kajiannya tahun lalu, Ahmad melanjutkan, Ombudsman juga menemukan banyak persoalan dalam prosedur penyerapan gabah hasil panen. "Akibat serap gabah yang dipaksakan kepada Bulog, standar kualitasnya kurang terjamin," kata dia.

Baca: Kejar Indek Pertanaman, 4 Juta Hektare Lahan Pertanian Disiapkan

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kalimantan Selatan, Noorhalis Majid, mengatakan di daerahnya banyak pencetakan sawah yang tidak bisa digunakan. Sebagian lahan tidak bisa ditanami karena tak memiliki irigasi, sebagian lain juga tidak bisa ditanami karena terendam air. "Kuantitas cetak sawah oleh TNI memang terjadi, tapi kualitasnya tidak terpenuhi," katanya.

Anggota Komisi Pertanian, Hamdhani, juga memperoleh banyak keluhan dari masyarakat di daerah pemilihannya, Kalimantan Tengah. Para petani di sana mengatakan lahan-lahan hasil cetak sawah memiliki kadar air terlalu tinggi sehingga tidak bisa ditanami padi. "Kalau tidak bisa ditanami padi, artinya anggaran pemerintah pusat tidak teralokasi dengan bagus," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Wakil Ketua Komisi Pertanian Daniel Johan menerima keluhan mengenai petani yang dipaksa tentara untuk menjual gabahnya ke Bulog. "Petani merasa sepertinya dipaksa dan diintimidasi TNI untuk menjual dengan harga rendah," katanya.

Lihat juga: Kementerian Pertanian Mengeluh Dana Program Cetak Sawah Terbatas

Menteri Pertanian Amran Sulaiman berpendapat sebaliknya. Menurut dia, program itu sudah sukses besar. "Cetak sawah yang tadinya 26 ribu hektare pada 2014, naik 500 persen menjadi 130 ribu hektare, kan hebat namanya," kata Amran.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono menilai keterlibatan TNI dalam program itu tidak perlu dipersoalkan. "Mengapa? Kami membantu rakyat, yang merupakan ibu kandung TNI," katanya, kemarin. Menurut Mulyono, berkat kerja TNI itu, Indonesia telah berhasil mencapai swasembada pangan. "Tahun ini malah sudah ekspor beras."

Kementerian Pertanian menegaskan pelibatan TNI dalam Program Upaya Khusus (UPUS) percepatan peningkatan produksi pangan sejalan dengan peran TNI dalam menjaga pertahanan nasional. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Agung Hendriadi, mengatakan jika Ombudsman menemukan ada ketidakjelasan dalam kerja sama Kementan dan TNI, alangkah baiknya bertanya langsung kepada lembaga terkait. Sehingga tidak menimbulkan bias bagi masyarakat dan kegadugan.

"Membangun pertanian atau pangan sama halnya membangun pertahanan negara karena pangan punya peran strategis yakni menyangkut urusan kebutuhan hajat hidup masyarakat. Apabila produksi pangan kurang dan ketersediaan pangan tidak merata, maka dapat mengancam pertahanan negara. Di sinilah kaitannya dengan peran TNI," kata Agung di Jakarta, Selasa, 13 Juni 2017.

MITRA TARIGAN | RINA W.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

9 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani, Bapanas: Kalau Panen Melimpah Saja

19 hari lalu

Ketua Baden Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat meninjau beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 28 Februari 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani, Bapanas: Kalau Panen Melimpah Saja

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menanggapi imbauan Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman agar Bulog membeli gabah langsung petani.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

21 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

24 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

24 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Mentan Pastikan Sri Mulyani Segera Keluarkan Surat Keputusan Tambahan Pupuk Subsidi

31 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Mentan Pastikan Sri Mulyani Segera Keluarkan Surat Keputusan Tambahan Pupuk Subsidi

Mentan Amran Sulaiman memastikan Menteri Keuangan Sri Mulyani bakal segera mengeluarkan SK soal tambahan pupuk subsidi sebanyak 9,55 juta ton.


Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

31 hari lalu

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

32 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Putra Sulung Menteri Pertanian Amran Sulaiman Lolos ke Senayan dengan Suara Tertinggi

36 hari lalu

Suasana rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional Provinsi Bengkulu di Gedung KPU, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. KPU RI menargetkan rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat nasional akan selesai sebelum 20 Maret 2024.  TEMPO/Subekti.
Putra Sulung Menteri Pertanian Amran Sulaiman Lolos ke Senayan dengan Suara Tertinggi

Putra sulung Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Andi Amar Ma'ruf Sulaiman, dipastikan lolos ke Senayan dengan perolehan suara tertinggi.


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

36 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.