TEMPO.CO, Purwakarta – Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjadi salah satu nominasi calon gubernur dari Partai Gerindra. Pria yang akan menuntaskan masa tugas Bupati Purwakarta untuk periode kedua medio Maret 2018 itu dinilai memiliki kapasitas dan kapabilitas yang memenuhi syarat untuk didapuk pada pemilihan Gubernur Jawa Barat yang akan dihelat medio Juni 2018.
“Track record Kang Dedi—sapaan akrab Dedi Mulyadi—dalam memimpin Purwakarta ini bagus ya. Beliau juga mengetahui seluk-beluk Jawa Barat,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi saat menyambangi Dedi di rumah dinas Bupati Purwakarta di Jalan Gandanegara Nomor 25, Selasa, 13 Juni 2017.
Baca juga:
Alasan Dedi Mulyadi Belum Deklarasi ‘Nyalon’ Gubernur Jawa Barat
Ia juga menilai Dedi telah berhasil membangun Purwakarta dengan karakter Kesundaan yang kini menjadi ikon baru yang sangat jarang ditemukan di daerah lain di Jawa Barat. “Nah, kemajuan di Purwakarta inilah yang saya kira harus ditularkan ke daerah lain di Jawa Barat,” ujar Mulyadi.
Kecuali itu, Mulyadi menyatakan, hubungan personal Partai Gerindra dengan Dedi mulai pada tingkat lokal, regional, hingga nasional, juga menjadi pertimbangan partai berlambang Garuda Emas, yang dibidani mantan Dankopasus Letjen (TNI) Prabowo Subianto tersebut.
Baca pula:
Pilgub Jawa Barat, Zulkifli Hasan Beri Sinyal Dukung Dedi Mulyadi
“Chemistry dengan Gerindra itu sudah lama kalau Kang Dedi ini. Jadi, sudah sepahamlah ya. Bluetooth-nya tinggal diaktifkan saja, (tetapi) semua tergantung Pak Prabowo,” tutur Mulyadi.
Adapun Dedi Mulyadi, yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, mengapresiasi “lamaran” yang dilakukan koleganya dari Gerindra tersebut. Dan menyebut kunjungan silaturahmi pada Ramadan itu sebagai sebuah kehormatan baginya. “Saya berterima kasih kepada Pak Ketua Gerindra Jawa Barat yang sudah mengapresiasi apa yang sudah saya lakukan di Purwakarta,” ujarnya.
Soal membangun komunikasi antara dirinya dan Gerinda Jawa Barat, jalan terus. “Karena baik Gerindra Jawa Barat maupun Purwakarta sudah seperti saudara. Tetapi soal usung-mengusung mah itu keputusan pengurus pusat biasanya,” ujar Dedi Mulyadi.
NANANG SUTISNA