TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Nusa Tenggara Timur Yohanis Tay Ruba mengatakan serangan belalang kembara (Locusta migratoria) di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, sepekan terakhir menyebabkan 2 hektare lahan persawahan warga setempat mengalami gagal panen (puso).
“Sekitar 1-2 hektare yang puso akibat serangan belalang kembara tersebut,” kata Yohanis kepada Tempo, Selasa, 13 Juni 2017. Dua hektare lahan tersebut terletak di Kecamatan Kambaniru dan Mauhau.
Baca juga: Berkerumun di Bandara Umbu NTT, Belalang Kembara Cari Makan
Selain menyerang lahan persawahan, menurut Yohanis, belalang kembara masuk ke wilayah perkotaan. Belalang tersebut bahkan sempat menduduki Bandara Umbu Mehang Kunda.
Guna mengantisipasi serangan belalang kembara meluas, Dinas Pertanian dan Perkebunan Nusa Tenggara Timur mengirimkan pestisida untuk mengusir belalang kembara tersebut. "Sudah ada 1 ton pestisida untuk memberantas belalang kembara yang telah menyerang lahan pertanian warga di daerah itu," ujarnya.
Saat menyerang lahan pertanian, belalang kembara terbang berkelompok dengan jumlah mencapai 500 ekor per kelompok. Pihaknya telah membentuk tim penanganan belalang kembara yang sebelumnya hanya satu kelompok, kini menjadi lima kelompok.
"Penyemprotan pestisida biasa dilakukan pada malam hari saat belalang kembara sedang tidur," katanya.
YOHANES SEO