Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mantan Milisi Moro Asli WNI Ini Cerita tentang Marawi

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Nasir Abbas. TEMPO/Amston Probel
Nasir Abbas. TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan separatisme di Marawi, Filipina selatan telah ada sejak 1970-an. Kala itu, mereka yang tergabung dalam Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) sudah mengangkat senjata melawan pemerintah Filipina. Latar belakang itulah yang membuat paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mudah berkembang di sana.

"Apalagi sejak ada negosiasi yang terjadi antara MNLF dan pemerintah Filipina. Mereka yang tak sepakat lantas bergabung ke ISIS," kata Nasir Abbas, mantan kombatan Jamaah Islamiyah, kepada Tempo, Rabu, 7 Juni 2017.

Baca: Militer Filipina Serbu ISIS di Marawi, Polri: Perketat Perbatasan

Nasir Abbas menjelaskan, kelompok itu menganggap paham ISIS lebih masuk akal untuk menegakkan negara Islam di Filipina. Ditambah lagi, aparat militer Filipina telah memojokkan kamp mereka yang berada di Tawi-tawi. "Akhirnya mereka bergabung dengan ISIS yang memiliki kamp lebih mapan di Mindanao," ungkap Nasir.

Menurut mantan anggota Front Pembebasan Islam Moro (MILF) Filipina, Ali Fauzi, kelompok teroris di Filipina selatan pernah kuat pada 2004. Namun gerakan ini kemudian melemah karena perpecahan internal. MILF dianggap cenderung pro-pemerintah, sehingga muncul sayap Maute yang dipelopori kakak-adik Umar Maute dan Abdullah Maute.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Antisipasi ISIS di Asia Tenggara, Kemenhan Akan Lakukan Ini

Kubu Maute inilah yang kemudian bergabung dengan MNLF dan Abu Sayyaf, yang punya jaringan global. Gabungan kelompok bersenjata ini lalu berupaya menguasai Marawi. “Hadir jaringan global dan didukung ISIS, jadi menguat lagi,” katan Ali saat ditemui Tempo di Lamongan, kemarin.

Mantan kepala instruktur perakitan bom Jamaah Islamiyah wilayah Jawa Timur itu pernah mendirikan kamp pelatihan militer MILF di Mindanao, Filipina, bersama Abdul Matin dan Umar Patek pada 2002. Dua tahun kemudian, dia ditangkap polisi Filipina dan selanjutnya dipulangkan ke Indonesia pada 2006.

Suburnya gerakan radikal di Marawi, Filipina selatan juga dipengaruhi oleh peredaran senjata api yang relatif bebas. “Senjata bisa dari mana-mana,” kata Ali. Adik kandung terpidana mati bom Bali, Amrozi, dan terpidana seumur hidup, Ali Imron, itu menyebutkan hampir semua keluarga di sana memiliki senjata baik laras pendek maupun laras panjang. "Jadi, bisa dibayangkan jika dalam sebuah negara ada komunitas tertentu di sebuah kota yang warganya punya banyak senjata."

NINIS CHAIRUNNISA | SUJATMIKO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

ISIS Pelaku Pengeboman dalam Misa di Filipina, Balasan Atas Tewasnya Pimpinannya?

4 Desember 2023

Gubernur Lanao Del Sur Mamintal Adiong Jr. berdiri di antara petugas penegak hukum saat mereka menyelidiki lokasi ledakan yang terjadi saat Misa Katolik di gimnasium Universitas Negeri Mindanao di Marawi, Filipina, 3 Desember 2023. Pemerintah Provinsi Lanao Del Sur/ Selebaran melalui REUTERS
ISIS Pelaku Pengeboman dalam Misa di Filipina, Balasan Atas Tewasnya Pimpinannya?

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom dalam misa di Marawi, Filipina selatan, beberapa jam setelah pimpinan Dawlah Islamiya-Maute tewas.


Ledakan saat Misa di Universitas Filipina Selatan, 3 Orang Tewas

3 Desember 2023

Dua bom meledak di Pulau Jolo, Filipina selatan, dan menewaskan 15 orang pada Senin, 24 Agustus 2020. Salah satunya adalah bom bunuh diri. Reuters
Ledakan saat Misa di Universitas Filipina Selatan, 3 Orang Tewas

Sebuah ledakan terjadi di gimnasium universitas di Filipina selatan saat Misa Katolik, menewaskan sedikitnya tiga orang


Densus 88 Olah TKP Terduga Teroris, Radius 20 Meter Ditutup

18 Mei 2019

Densus 88 Antiteror melakukan olah TKP penangkapan terduga teroris Endang alias Abu Rafi di Kelurahan Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu 18 Mei 2019. TEMPO/ADE RIDWAN
Densus 88 Olah TKP Terduga Teroris, Radius 20 Meter Ditutup

Densus 88 Antiteror bersama Polres Bogor melakukan olah TKP di lokasi penangkapan terduga teroris jaringan ISIS Endang alias Abu Rafi di Cibinong.


7 Fakta tentang Abu Dar, Pemimpin ISIS Filipina

15 April 2019

Abu Dar, pemimpin ISIS Filipina. [EXPRESS.CO.UK]
7 Fakta tentang Abu Dar, Pemimpin ISIS Filipina

Berikut 7 fakta tentang pemimpin ISIS Filipina, Abu Dar yang terlibat dalam serangan berdarah menguasai Marawi tahun lalu.


Filipina Resmi Umumkan Pemimpin ISIS Abu Dar Tewas

15 April 2019

Bendera Filipina yang compang-camping terlihat dekat rumah-rumah yang hancur, setelah penduduk diizinkan kembali ke rumah mereka untuk pertama kalinya usai pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan Negara Islam di kota Islam Marawi, Filipina 19 April 2018 REUTERS/Erik De Castro
Filipina Resmi Umumkan Pemimpin ISIS Abu Dar Tewas

Filipina resmi mengumumkan tentang kematian pemimpin ISIS Abu Dar dalam operasi militer di kota Tuburan, Marawi, provinsi Lanao del Sur.


Algojo ISIS Asal Indonesia Tewas oleh Peluru Tank di Suriah

13 Februari 2019

Eksekutor ISIS warga Indonesia, Muhammad Saifuddin alias Abu Walid tewas diterjang peluru di Suriah. [Daily Mail]
Algojo ISIS Asal Indonesia Tewas oleh Peluru Tank di Suriah

Milisi ISIS asal Indonesia yang muncul di video propaganda eksekusi seorang sandera dikabarkan tewas di Suriah pada Januari.


Pemberontakan Marawi, Duterte Berterima Kasih pada Israel

4 September 2018

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengucapkan terima kasih atas bantuan Israel dalam meredam pemberontakan di Marawi. Sumber Reuters/aljazeera.com
Pemberontakan Marawi, Duterte Berterima Kasih pada Israel

Presiden Duterte mengucapkan terima kasih atas bantuan Israel dalam mengakhiri pemberontakan di kota Marawi yang terjadi hampir 5 bulan.


Pengadilan Putuskan Jamaah Ansharut Daulah Bubar

31 Juli 2018

Ekspresi Zainal Anshori alias Abu Fahry alias Qomarudin, pemimpin Jamaah Ansharut Daulah (JAD), saat menjalani persidangan perdana pembubaran JAD di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 24 Juli 2018. Sidang yang dijaga ketat petugas kepolisian tersebut menghadirkan pemimpin JAD, Zainal Anshori, serta tiga terduga anggota JAD dengan agenda pembacaan dakwaan. TEMPO/Nurdiansah
Pengadilan Putuskan Jamaah Ansharut Daulah Bubar

Keputusan hakim terhadap Jamaah Ansharut Daulah didasarkan atas Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidara Terorisme.


Polisi akan Cek Informasi Tewasnya Bahrun Naim di Suriah

7 Juli 2018

Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
Polisi akan Cek Informasi Tewasnya Bahrun Naim di Suriah

Pimpinan ISIS Indonesia Bahrun Naim dikabarkan tewas oleh serangan drone Amerika Serikat di Suriah sebelum Ramadan.


Bom Surabaya, Sidney Jones: Ekstremis Tak Mau Korbankan Anaknya

23 Mei 2018

Foto keluarga Dita Upriyanto, terduga pelaku bom di Surabaya pada 13 Mei 2018. Mereka diduga bagian dari Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Surabaya. Kepolisian
Bom Surabaya, Sidney Jones: Ekstremis Tak Mau Korbankan Anaknya

Sidney Jones memprediksi aksi bom Surabaya yang melibatkan anak-anak merupakan kasus tunggal dan diharapkan tak terjadi lagi.