INFO PURWAKARTA - Ratusan warga miskin di Desa Wanakerta, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, benar-benar merasakan nikmatnya berkah bulan Ramadan. Mereka menerima sejumlah bantuan serba gratis dari warga lain yang berkecukupan. Termasuk dari sebuah perusahaan swasta yang memproduksi peralatan kendaraan roda empat yang ada di sekitar desa itu.
Di antara bantuan subsidi silang gratis yang diperoleh adalah beras kualitas premium dari Program Beras Perelek. "Alhamdulillah, sebulan dapat jatah 15 sampai 20 kilo gram," kata Mak Endeung, jompo berusia 71 tahunan.
Semula Mak Endeung biasa mengkonsumsi beras sejatera atau rastra, atau raskin dari pemerintah yang didistribusikan melalui Blog dan harus menebusnya Rp 2.500 per kilo gram. Itu pun dijatah hanya 5 kilo gram per bulan.
"Sekarang mah enggak bakal makan raskin lagi. Sudah diganti dengan beras yang bagus dan gratis," tutur nenek yang mengurus tiga cucu itu dengan sumringah.
Kepala Desa Wanakerta Somad Mohammad mengatakan, berkah Ramadan untuk sekitar 140-an kaum dhuafa di desanya itu berkat kepedulian karyawan PT Sumi Indo.
Baca Juga:
"Semua jatah beras buat kaum dhuafa di desa kami tercover oleh bantuan mereka," ujar Somad. Berdasarkan data, sekitar 1.500 karyawan perusahaan itu menyumbangkan sebagian penghasilannya melalui Program Beras Perelek yang dikonversi dengan uang Rp 75 ribu per orang, per bulan.
Sisa dana sumbangan untuk Desa Wanakerta dialihkan ke jenis subsidi lain yang juga diprioritaskan buat kaum dhuafa. "Terutama untuk pengobatan gratis dan ongkos antar-jemputnya, bantuan kematian, termasuk membayar pemakaian listrik di 8 masjid dan musala yang ada di desa kami," tutur Somad.
Berkat program beras perelek itu, kata Camat Bungursari Zaenal Abidin, warga miskin di Desa Wanakerta, tidak mejadi hamba peminta-minta. "Alhamdulillah, semuanya jadi berkah," ujarnya.
"Kami sangat bersyukur atas kepedulian warga yang mampu dan perusahaan swasta yang ada di sekitar Desa Wanakerta yang sudah memberikan sumbangan beras kepada kaum dhuafa," ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat meluncurkan ATM Beras Perelek di Desa Wanakerta.
Ia menegaskan, pengambilan jatah beras gratis melalui ATM beras merupakan upaya pencegahan agar bantuan benar-benar tepat sasaran. Sebab, dalam distribusi rastra atau raskin, seringkali ditemukan kasus tidak tepat sasaran.
Seiring dengan berjalannya program ATM Beras Perelek, Kang Dedi, menargetkan Juli nanti tidak ada lagu warga miskin di daerahnya yang mengkonsumsi beras sejahtera atau raskin. "Semuanya sudah makan beras premium, sama dengan yang dikonsumsi bupatinya," ucapnya. Ia berjanji medio Januari 2018, akan meluncurkan program ATM daging dan telur yang juga diperuntukan buat si miskin.(*).