TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto membenarkan pihaknya akan mengadakan rapat untuk membahas posisi Markus Nari, yang kini menjadi tersangka kasus e-KTP di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia belum bisa memastikan langkah Golkar selanjutnya terhadap kader yang diduga menghalangi penyidikan dan penuntutan kasus e-KTP tersebut.
"Ya kita akan serahkan kepada Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar untuk proses-proses selanjutnya. Kita sabar saja menunggu," ujar Setya saat menghadiri undangan buka puasa di kediaman Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tandjung di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 3 Juni 2017.
Baca : KPK: Politikus Golkar Markus Nari Tersangka Terkait Kasus E-KTP
Setya belum memastikan ada tidaknya sanksi untuk Markus. Dia berharap bahwa Markus yang tengah mengisi kursi anggota Komisi Dalam Negeri DPR RI itu kooperatif mengikuti proses hukum di KPK.
Setya mengaku terakhir berkomunikasi dengan Markus saat Rapat Pimpinan Nasional Golkar di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada pertengahan Mei 2017.
Setya pun belum bisa memastikak bentuk bantuan hukum yang akan ang diberikan pihak partai untuk Markus. "Sampai sekarang saya belum menerima laporan dari tim hukum partai Golkar, tapi sebagai kader selayaknya bantuan hukum tetap kita berikan," kata dia.
Dalam dakwaan di persidangan kasus e-KTP, Markus disebut-sebut menerima aliran uang hingga Rp 4 miliar dari proyek pengadaan e-KTP. Tudingan itu sempat dibantah Markus dalam persidangan di Pengadilan Tipikor pada 6 April 2017.
YOHANES PASKALIS