TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi mata penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Novel Baswedan semakin membaik. Pada hari ke-52 pasca serangan, plasenta yang ditanam di mata Novel menunjukan hasil yang bagus.
"Membran plasenta yang ditanam sudah menyatu dengan baik dan progresif. Kondisi kornea pun sehat dan stabil," kata juru bicara KPK Febri Diansyah, dalam keterangan persnya, Jumat, 2 Juni 2017, mengabarkan kondisi terakhir Novel Baswedan.
Baca juga:
Masih Dirawat di Singapura, Novel Baswedan Tetap Berpuasa
Febri mengatakan peradangan (inflamasi) di mata kiri Novel sudah hilang, namun sempat muncul nyeri di pinggir mata kiri tersebut. Menurut Febri, dokter menilai hal itu merupakan efek dari membran plasenta yang ditanam di mata itu. Selain itu, lensa kontak sempat terlepas dari mata Novel, namun sudah dapat ditangani.
Hari ini, dokter memeriksa tekanan mata dan uji penglihatan huruf dan angka. "Hasil untuk kedua tes ini masih sama dengan hari sebelumnya. Tekanan mata kanan dalam keadaan normal (11), namun tekanan mata kiri cukup tinggi (26)," kata Febri.
Baca pula:
Novel Baswedan Mendapat 4 Tindakan Ini Setelah Operasi
Novel Baswedan diserang dua orang tak dikenal pada 11 April 2017 silam. Penyidik KPK ini disiram dengan air keras dalam perjalanan pulang seusai salat subuh dari masjid di dekat rumahnya, di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Hingga saat ini, kepolisian masih belum dapat melacak keberadaan pelaku. Sedikitnya informasi di lokasi kejadian menjadi salah satu alasan belum terungkapnya kasus ini.
EGI ADYATAMA