TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Eko Putro Sandjojo mengaku mengenal sosok Inspektur Jenderal Kemendes Sugito yang terjerat perkara suap BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Setahu dia, pria yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK itu adalah orang yang baik.
"Dia sebenarnya termasuk orang yang menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi, disiplin, dan jujur. Saya nggak tahu kok malah nyuap, gitu kan," kata Eko Putro Sandjojo saat dicegat di Istana Kepresidenan, Selasa, 30 Mei 2017, terkait kasus suap pejabat Kemendesa dan BPK.
Baca juga:
Menteri Desa Mengaku Belum Tahu Siapa yang Berinisiatif Suap BPK
Eko berkata, dirinya akan mempelajari kasus yang dialami Sugito lebih lanjut. Harapannya, ke depan, tidak ada lagi pejabat yang tampak baik namun diam-diam berdampak korup. "Kejadian itu disayangkan, tapi jasa beliau juga nggak bisa dilupakan," ujarnya, menegaskan.
Ditanyai apakah dirinya akan menemui Sugito untuk menanyai motifnya menyuap BPK, Eko mengaku akan bertemu Sugito pada Kamis pekan ini. Namun, dirinya menegaskan tidak akan mengintervensi proses hukum yang berjalan.
Baca pula:
Menteri Desa Optimistis Kementeriannya Raih WTP tanpa Suap BPK
"Saya dapat saran dari tim hukum agar pertemuan dengan Sugito nanti tidak sampai mengintervensi. Jadi, saya harus sensitif soal itu," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, KPK telah menetapkan empat tersangka untuk kasus suap BPK perihal opini WTP Kemendes. Selain Sugito, ketiga tersangka lainnya adalah Pejabat Eselon III Kemendes, Pejabat Eselon I BPK, dan Auditor BPK.
Temuan KPK sejauh ini, Sugito diduga berperan besar dalam kasus suap ini. Selain mendekati BPK terlebih dahulu, Irjen Kemendes itu juga diduga memberikan uang Rp240 juta untuk auditor dan pejabat di BPK.
ISTMAN MP