TEMPO.CO, Jakarta - Para keluarga korban bom di Kampung Melayu Jakarta Timur menggelar aksi dukungan dengan membagikan bunga mawar merah dan putih, Minggu, 28 Mei 2017. "Keluarga korban menggelar aksi solidaritas," kata Trini, 40 tahun, keluarga korban, di Jakarta, Minggu.
Trini merupakan istri korban ledakan bom, Tasik Saputra, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Para keluarga korban bom membagikan bunga kepada pengunjung dan warga sekitar seraya menyanyikan lagu nasional. (Baca: Dua Pria Ditangkap terkait Bom Kampung Melayu, Ini Alasannya)
Trini menuturkan suaminya terkena ledakan bom kedua saat menumpang sepeda motor menuju rumahnya setelah bekerja. Bom kedua meledak berselang 5 menit dari ledakan pertama. Akibatnya, serpihan bom melukai lengan, kaki, dan punggung Tasik. Trini juga berharap pemerintah memperhatikan korban bom yang meninggal dunia ataupun terluka. Ia meminta aparat dapat mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.
Dua ledakan bom tersebut terjadi di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu, 24 Mei 2017, sekitar pukul 21.00. Akibat ledakan itu, tercatat lima orang tewas dan 10 orang lain terluka. Anggota Polri yang gugur adalah Ridho Setiawan, Taufan Tsunami, dan Imam Gilang Adinata. (Baca: Polisi: Pelaku Bom Kampung Melayu dan Kelompok JAD Hindari Ponsel)
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjenguk Brigadir Dua Yogi Aryo, korban teror bom bunuh diri Terminal Kampung Melayu, Ahad kemarin. Anggota Sabhara Polda Metro Jaya itu masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Premier, Jatinegara, Jakarta Timur. "Saya lihat kondisinya mengenaskan. Sekujur tubuh banyak luka bekas serpihan bom," kata Yasonna setelah menjenguk Yogi, Ahad.
Yasonna menuturkan kondisi mata kiri Yogi sangat buruk. Jika tak mendapatkan perawatan yang memadai, kata Yasonna, kemungkinan matanya bisa buta. "Ada keinginan dari keluarga agar Yogi dibawa ke Singapura. Saya akan komunikasikan ke Pak Kapolri mengenai hal ini," katanya. Meski begitu, Yasonna menyebutkan kondisi fisik Yogi secara umum sudah mengalami peningkatan. Kaki kirinya yang terluka sudah dioperasi dan bisa digerakkan. (Baca: Bom Kampung Melayu, Begini Jejak Terkait dengan Aksi Teror JAD)
Yogi merupakan satu-satunya korban bom bunuh diri di Kampung Melayu yang masih dirawat di Rumah Sakit Premier. Sebelumnya, ada empat korban lagi yang juga menjalani perawatan di sana. Namun mereka dipindahkan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. (Baca: Polri Duga Pelaku Bom Kampung Melayu Sel-sel ISIS, Alasannya...)
ANTARA | EGI ADYATAMA
Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung