TEMPO.CO, Jakarta - Ahli sejarah militer TNI Saleh As'ad Djamhari tutup usia, Jumat, 26 Mei 2017, sekitar pukul 19.00 WIB. Saleh yang juga dosen di Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia itu wafat pada usia 79 tahun di Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Sejarawan Peter Kasenda membenarkan kabar tersebut. "Ya, tadi malam teman saya dari Pusjarah TNI yang memberi tahu kabar duka tersebut," kata Peter saat dihubungi Tempo, Sabtu, 27 Mei.
Baca: Reportase Perang Diponegoro
Peter menuturkan, Saleh memang dirawat di rumah sakit sejak Jumat, 19 Mei 2017, karena penyakit Bell's Palsy yang dideritanya. Rencananya, keluarga akan membawa jenazah Saleh ke rumah duka di Jalan SMP Mabad Nomor 68, Cempaka Putih, Ciputat, untuk disemayamkan sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Saleh As'ad Djamhari merupakan ahli sejarah militer yang dikenal melalui bukunya berjudul Strategi menjinakkan Diponegoro: Stelsel Benteng, 1827-1830. Saleh juga terlibat dalam penulisan buku PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) dalam Perang Kemerdekaan dan Perjalanan Seorang Prajurit Pejuang dan Profesional: Memoar Jenderal TNI (Purn.) Soemitro bersama beberapa sejarawan lainnya.
Baca juga: Jangan Diperlambat Lagi, Pak Presiden
Saleh aktif menjadi dosen sejarah di sejumlah perguruan tinggi. Saleh juga pernah bekerja sebagai staf teknis Lembaga Sejarah dan Antropologi Departemen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan di Jakarta pada 1960-an.
INGE KLARA SAFITRI