Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

image-gnews
Dokter dan petugas terkait memeriksa kondisi seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016. Harimau tersebut masuk perangkap besi milik Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). ANTARA/Masrian
Dokter dan petugas terkait memeriksa kondisi seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016. Harimau tersebut masuk perangkap besi milik Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). ANTARA/Masrian
Iklan

TEMPO.CO, Medan --  Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dengan panjang 160 sentimeter,tinggi 68 sentimeter dan berat sekitar 150 kilogram, ditemukan mati di Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara Kamis, 25 Mei 2017.

Kuat dugaan kematian hewan langka itu sengaja dibunuh warga untuk dijual organ tubuhnya. Namun alasan warga sengaja membunuh harimau tersebut karena masuk ke permukiman dan memangsa hewan ternak.

Baca: Polisi Bengkulu Utara Tangkap 2 Penjual Kulit dan Tulang Harimau

Mayat harimau yang diperkirakan berusia antara 5 hingga 7 tahun berjenis jantan itu sempat dikubur warga. Akhirnya kuburan itu digali lagi oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara bersama petugas Resor BBKSDA Tanjung Balai serta Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Sumatera.

Dari foto yang ditunjukkan BBKSDA Sumatera Utara kepada wartawan saat jumpa pers, Jumat petang, 26 Mei 2017 di Medan, terlihat kepala harimau penuh luka seperti kena bacok dan sayatan benda tajam. Badan harimau tembus ditombak dan beberapa organ tubuhnya seperti alat kelamin, kulit kepala dan kumis sudah tidak ada.

Simak: Terobosan, LSM Gandeng MUI Berantas Perburuan Harimau

Pelaksanatugas Kepala Seksi Perencanaan, Perlindungan dan Pengawetan BBKSDA Sumatera Utara Herbert Aritonang mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan harimau mati pada Kamis, 25 Mei 2017. Mendapat laporan tersebut, petugas BBKSDA dan Resor Tanjung Balai bersama Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Sumatera  menuju ke lokasi.

"Sesampainya di lokasi, yakni Desa Terang Bulan, warga menolak memberikan informasi. Sempat terjadi ketegangan. Namun dengan jeli petugas berhasil membujuk warga dan membongkar kuburan harimau. Diperkirakan harimau sudah mati dua hari sebelum BBKSDA menggali bangkai harimau," kata Herbert.

Lihat: Lagi, Harimau Sumatera Tewas di Bengkulu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Sumatera Halasan Tulus menduga harimau mati akibat dibunuh warga. Dari hasil oleh tempat peristiwa, ujar Tulus, ditemukan bukti-bukti bagian tubuh harimau, seperti alat kelamin, kumis dan kulit diambil warga setelah lebih dulu membunuh harimau dengan tombak dan golok.

"Sebelum dibunuh,harimau terlebih dulu terkena jerat babi yang terlihat dari kakinya yang terluka akibat jerat tali baja yang biasa dipakai untuk menjerat babi hutan.Namun luka jeratan itu sudah lama.Kemungkinan harimau lepas dari jeratan beberapa waktu lalu namun kembali lagi ke pemukiman warga karena kelaparan lalu dipergoki warga dan dibunuh."kata Halasan Tulus.

Baca juga: Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

Untuk sementara, ujar Tulus, bangkai harimau dievakuasi dari Labuhan Batu ke Medan dan dititipkan sementara disalah satu geleri hewan hasil buruan milik warga Medan. "Agar diawetkan karena sudah mulai membusuk dan mengeluarkan bau. Namun harimau tersebut tetap menjadi barang bukti untuk mejerat pelaku pembunuhan hewan dilindungi," kata Tulus.

Pelaku yang menjerat dan membunuh harimau malang itu, menurut Tulus, akan dijerat dengan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 5/1990 Tentang Melukai, Membunuh dan Memiliki Hewan yang Dilindungi, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 100 juta.

"Kami akan buru pembunuh harimau. Kepada warga yang menyimpan organ tubuh harimau diimbau menyerahkannya ke Kantor BBKSDA Sumut sebelum akhir bulan ini (Mei). Jika lewat bulan ini, maka sanksi pidana UU Nomor 15/1990 akan kami terapkan," kata Tulus.

SAHAT SIMATUPANG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

3 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

4 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

5 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.


Pengelolaan Buruk Medan Zoo yang Ditutup Bobby Nasution

11 hari lalu

Kondisi kandang hewan yang terlihat rusak di Medan Zoo, Sumatera Utara, Kamis 18 Januari 2024. Kebun binatang yang dibangun tahun 1952 dan memiliki luas 30 hektare tersebut kini kondisinya terbengkalai, bahkan dalam dua bulan terakhir tiga ekor harimau mati serta beberapa satwa ditemukan sakit dan tidak terurus. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Pengelolaan Buruk Medan Zoo yang Ditutup Bobby Nasution

Karena Pengelolaan yang Buruk, Bobby Nasution Tutup Medan Zoo


Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

15 hari lalu

Petugas damkar Tulungagung saat mengevakuasi seekor buaya yang ditangkap warga di areal persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/HO - Damkar Tulungagung.
Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?


Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

24 hari lalu

Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio
Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.


Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

28 hari lalu

Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, kembali kehilangan salah satu ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) setelah diduga dibunuh oleh pemburu liar untuk diambil gadingnya. ANTARA/HO-TNTN
Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.


Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

30 hari lalu

Sidang perkara perdagangan orang utan dengan terdakwa Ramadhan dan Reza Heryadi di PN Medan. Foto: Istimewa
Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri


Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

32 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.


Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar, Karantina Bakauheni Serahkan 2.830 Burung ke BKSDA untuk Dilepasliarkan

40 hari lalu

Petugas karantina wilayah kerja Bakauheni memeriksa ribuan ekor burung tanpa dokumen yang hendak diselundupkan pada Kamis, 15 Februari 2024. (ANTARA/HO/Karantina Bakauheni)
Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar, Karantina Bakauheni Serahkan 2.830 Burung ke BKSDA untuk Dilepasliarkan

Petugas karantina memperoleh informasi dari masyarakat bahwa akan ada penyelundupan satwa jenis burung ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni.