TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Agama Rosidin Karidi mengatakan pihaknya akan membagi sidang isbat penentuan awal Ramadan 1438 Hijriyah dalam tiga tahapan. Ia mengaku persiapan sudah dilakukan matang. “Persiapan sidang isbat nanti sudah hampir seratus pesen,” kata dia kepada Tempo, Jumat, 26 Mei 2017.
Rosidin menjelaskan tahapan pertama sidang adalah pemaparan posisi hilal oleh pakar astronomi. Pemaparan dilakukan hingga menjelang salat Maghrib. Tahapan kedua adalah sidang yang sifatnya tertutup bersama para undangan dari pimpinan ormas Islam. Selain itu ada pimpinan Komisi VIII DPR RI dan unsur Kedutaan Besar beberapa negara sahabat.
Baca: Penentuan Awal Ramadan, Begini Persiapan Melihat Hilal di Manokwari
Adapun proses sidang isbat dijadwalkan berlangsung selepas salat Magrib setelah adanya laporan hasil rukyatul hilal dari lokasi pemantauan. Sementara untuk pemantauan hilal dilakukan di 84 titik yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia.
Pada sidang isbat hari ini rencana akan dihadiri oleh duta besar negara-negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Selain itu ada pula Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar falak dari ormas-ormas Islam, pejabat eselon I dan II Kementerian Agama, dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.
Baca: Rukyatul Hilal di Kalimantan Tengah Dilakukan dari Atap Hotel
Rosidin melanjutkan untuk tahapan ketiga adalah konferensi pers. “Menyampaikan hasil sidang isbat penetapan awal bulan Ramadan,” kata dia.
DANANG FIRMANTO