TEMPO.CO, Kupang - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menetapkan status siaga I pasca-ledakan bom Kampung Melayu, Jakarta. Semua personel Polda NT, Jumat, 26 Mei 2017, melaksanakan apel dalam rangka pengecekan kekuatan untuk mengantisipasi segala bentuk gangguan keamanan pasca-ledakan itu.
"Agar personel Polda NTT tidak menganggap remeh situasi yang berkembang dan tetap menjaga kewaspadaan," kata Kepala Biro Operasional Polda NTT Komisaris Besar Rudi Kristantyo.
Baca juga: Teror Bom Kampung Melayu, Singapura Perketat Keamanan
Selain melakukan pengamanan terhadap tempat-tempat ibadah, para personel digeser untuk melakukan patroli di seputaran Kota Kupang. Salah satu gereja yang diberi pengamanan adalah Gereja Maranatha, Kupang. Sejumlah personel Brimob dari unit Gegana melakukan pengamanan tersebut.
“Hari ini, kami lakukan patroli di semua gereja yang ada di Kota Kupang sambil memantau situasi di gereja,” kata Kepala Ops Wanteror Bripka Remon Lusy.
Penetapan siaga I ini sebagai dampak dari kejadian bom Kampung Melayu. Dua bom meledak hanya berselang sekitar lima menit di samping toilet Terminal Kampung Melayu, Rabu malam lalu. Akibatnya, lima orang tewas.
Kepolisian RI menyatakan pelaku bom Kampung Melayu adalah dua anggota kelompok teror Bandung. Keduanya tewas di lokasi kejadian.
YOHANES SEO
Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung