TEMPO.CO, Kediri - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar tak bisa menyembunyikan kekecewaan setelah bertemu para kiai. Namun, sebagai santri, dia mengaku patuh pada permintaan para kiai untuk mencoret kakaknya sebagai calon Gubernur Jawa Timur.
Setelah keluar dari kediaman Kiai Anwar Manshur di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, wajah Muhaimin Iskandar tak terlihat ceria. Kepada awak media yang mencegatnya, Cak Imin—sapaannya—mengatakan dia tak bisa menolak permintaan para kiai dalam menentukan calon Gubernur Jawa Timur yang akan diusung. (Baca: Pilkada Jawa Timur, Kiai Sepakat Mengusung Gus Ipul)
“Para kiai meminta PKB dan NU bersatu dan kompak menyangkut perjuangan politik pemerintahan,” kata Gus Ipul di Lirboyo, Rabu, 24 Mei 2017.
Kepada dia, para kiai meminta agar mengganti nama Halim Iskandar, yang notabene kakaknya sendiri sekaligus Ketua Dewan Pengurus Wilayah PKB Jawa Timur, sebagai calon gubernur. Forum kiai meminta Muhaimin memasukkan nama Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul sebagai satu-satunya calon yang diusung PKB dan NU. Gus Ipul kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Soekarwo yang menjabat gubernur.
Meski berseberangan dengan keputusan partai, Cak Imin mengaku akan memperjuangkannya di hadapan semua pengurus PKB Jawa Timur. Sebab, nama Halim Iskandar telah lebih dulu ditetapkan dan disosialisasikan kepada semua cabang. “Saya akan memperjuangkan keinginan para kiai untuk mencalonkan Syaifullah Yusuf,” ujarnya. (Baca: Pilkada Jawa Timur, Mahfud MD: Surat Kiai NU Bukan Intervensi)
Sebagai tindak lanjut, Cak Imin akan segera menggelar rapat besar dengan semua jajaran pengurus cabang PKB di Jawa Timur dan DPP di Jakarta. Targetnya, dalam dua hari ke depan, partai ini akan bisa mengeluarkan sikap terkait dengan nama yang akan diusung dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur mendatang.
Lantas bagaimana dengan Halim Iskandar? Cak Imin mengaku akan menjelaskan keinginan para kiai ini kepada kakaknya. Dia yakin Halim akan bisa menerima masukan itu dan legawa untuk diganti. Apalagi jika hal itu merupakan kehendak kiai. “Kalau saya yang meminta, Pak Halim akan berlapang dada,” tuturnya. (Baca: Pilgub Jawa Timur 2018, Saifullah Yusuf Tunggu Pinangan Partai)
Mantan Menteri Tenaga Kerja era Presiden Joko Widodo ini juga berharap agar dalam penentuan calon gubernur di internal PKB nanti tidak melalui proses voting atau pemungutan suara. Hal itu akan lebih mudah untuk meyakinkan para pengurus agar bersedia mengikuti arahan kiai. (Baca: Penyebab Para Kiai Panggil Ketua DPW PKB Soal Pilkada Jawa Timur)
HARI TRI WASONO