TEMPO.CO, Kediri - Organisasi pencak silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa mendukung sikap pemerintah melawan kelompok radikal. Sedikitnya tiga juta pesilat Pagar Nusa siap diterjunkan membela kedaulatan NKRI.
Ketua Umum Pagar Nusa Emha Nabil Haroen menegaskan sikap Pagar Nusa akan selalu berjalan seiring dengan para ulama Nahdlatul Ulama dan badan otonom lain seperti Banser dan Ansor. Oganisasi para pesilat NU ini juga menyatakan siap mengamankan Republik Indonesia dari upaya memecah belah dan paham radikal. “Sikap Pagar Nusa jelas akan melawan siapapun yang mengancam NKRI,” kata Nabil di Kediri, Rabu 24 Mei 2017. (Baca: Media Massa Diajak Tangkal Paham Radikalisme dan Terorisme)
Dia menegaskan, saat ini sedikitnya tiga juta pesilat yang tergabung dalam organisasi Pagar Nusa telah menyatakan ikrar membela keutuhan bangsa. Mereka siap mempertaruhkan jiwa raga demi membela paham negara Pancasila dan UUD 1945 seperti amanat para ulama.
Selain tantangan dari luar, organisasi Pagar Nusa, menurut Nabil juga tengah melakukan pembenahan ke dalam. Di antaranya adalah penyusunan struktur organisasi, penataan administrasi keanggotaan, peningkatan kapasitas anggota, serta membangun program pemberdayaan ekonomi anggota.
Meski memiliki jumlah anggota cukup banyak dan tersebar di seluruh daerah, hingga kini belum ada pendataan keanggotaan dengan rapi. Karena itu, kata Nabil, sangat dimungkinkan jumlah sesungguhnya para pesilat yang berafiliasi dengan organisasi Nahdlatul Ulama ini di atas tiga juta orang. (Baca: Shinta Wahid: Survei Ungkap Adanya Kebencian pada NonMuslim)
Dalam kepengurusan, Nabil menjelaskan, nantinya juga akan merumuskan sistem kaderisasi yang sistematis tentang pemikiran Nahdlatul Ulama kepada calon anggota. Gunanya, agar setiap anggota Pagar Nusa tak hanya memiliki kemampuan bela diri, tapi juga memahami sikap dan pemikiran NU serta tetap hormat kepada ulama. “Sistem kaderisasi ini masih kami godok untuk memperkuat ke-NU-an anggota,” kata alumnus Pondok Pesantren Lirboyo ini.
Kemampuan lain yang juga akan dikembangkan bagi para pesilat Pagar Nusa adalah ketabiban. Ilmu pengobatan ini juga dikenal menjadi keahlian para pendekar NU selain bela diri. Belakangan cabang ilmu ini tak begitu popular karena masyarakat cenderung mengenal organisasi itu sebagai tempat belajar silat.
Selain menangkal gerakan radikal, Nabil Haroen juga akan menjalin komunikasi dan kerjasama dengan perguruan silat lain seperti Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Kerjasama ini diharapkan bisa meningkatkan prestasi dan kemampuan pesilat tanah air untuk berlaga di ajang kompetisi internasional. “Selain itu kami ingin meminimalisir potensi bentrok antar pendekar di lapangan akibat kesalahpahaman,” kata Nabil. (Baca: Kepolisian Mendata Ada 17 Orang Terkait ISIS di Kalimantan Barat)
HARI TRI WASONO