"Hingga kini, harimau Sumatera itu masih berkeliaran di permukiman tersebut," ucap Kepala Kepolisian Resor Indragiri Hilir Ajun Komisaris Besar Dolifar Manurung, Selasa, 23 Mei 2017.
Baca juga:
Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun
Dolifar mengatakan keberadaan harimau sudah terpantau sejak tiga hari lalu. Selama itu pula, binatang tersebut telah memangsa ternak warga. Sekitar pukul 10.30, Selasa, 23 Mei 2017, harimau tampak berkeliaran di halaman rumah warga bernama Bachtiar dan memberikan ancaman kepada sejumlah orang. "Harimau sempat mengejar anak Pak Bachtiar," ujarnya.
Sebelumnya, tutur Dolifar, hewan buas tersebut sempat berusaha memangsa warga bernama Arbain, 45 tahun, yang sedang bekerja mencari kayu bersama istrinya, Liana, 38 tahun, di Parit 6, Kanal 27, Simpang Kanan, Desa Tanjung Simpang. Beruntung, pasangan suami-istri lolos dari cengkeraman harimau.
Baca pula:
Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi
"Keduanya dapat menyelamatkan diri. Harimau tersebut hanya bisa mencakar kaki kiri Arbain hingga kaki kiri korban mengalami luka robek," katanya.
Menurut Dolifar, warga sekitar enggan mengambil tindakan untuk menangkap atau membunuh harimau Sumatera tersebut lantaran hewan itu termasuk yang dilindungi. Dolifar mengaku akan segera berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) untuk menangkap harimau. "Kami imbau warga untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah," ucapnya.
RIYAN NOFITRA