TEMPO.CO, Bogor - Sekitar 200 alumni Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor berkumpul di kampus Fahutan di Darmaga pada Kamis, 20 Mei 2016, dalam acara konsolidasi alumni. Mereka yang datang adalah perwakilan dari komisariat daerah alumni di seluruh Indonesia, seperti Aceh, Sulawesi Utara, Riau, Lampung.
Menurut Ketua Himpunan Alumni Fahutan IPB Awriya Ibrahim, konsolidasi ini selain ajang reuni juga menginformasikan kegiatan himpunan. “Yang lebih penting lagi adalah silaturahmi dan menguatkan lagi peran alumni untuk kampus dan masyarakat,” katanya.
Soalnya, kata Awirya, himpunan yang dipimpinnya punya misi mensinergikan para rimbawan IPB yang berjumlah sekitar 8.000 orang dan tersebar di pelbagai profesi untuk pengabdian kepada masyarakat dan bidang kehutanan. Acara konsolidasi yang berlangsung sejak pagi hingga malam menggelar unjung-bincang kewirausahaan.
BACA: Lima Alumni Ikuti Konvensi Pemilihan Rektor IPB
Menurut Awriya, kewirausahaan di bidang kehutanan sedang naik daun sehingga perlu diinformasikan kepada seluruh alumni dan publik, selain pemangku kepentingan karena sejalan dengan kebijakan pemerintah yang fokus pada hasil hutan nonkayu.
Untuk kampus, Himpunan Alumni akan membangun Taman Hutan Darmaga untuk mengembangkan edotourism sekaligus lahan penelitian bagi mahasiswa juga taman untuk menghidupkan kembali pohon-pohon langka. “Juga ada peluncuran kartu alumni sekaligus ATM yang bekerja sama dengan BRI,” kata Gagan Gandara, Ketua Departemen Komunikasi.
Para alumni diminta mengirim nomor telepon, KTP, dan nama ibu kandung kepada Sekretariat Himpunan Alumni Fahutan IPB melalui email forestdigest01@gmail.com. Ini adalah email resmi majalah Forest Digest yang diterbitkan Himpunan.
Menurut Gagan konsolidasi juga sekaligus mendorong Rinekso Soekmadi, Dekan Fakultas Kehutanan, maju dalam konvensi pemilihan Rektor IPB yang mulai digelar hari ini di Hotel Savero. Ada lima dosen yang maju dalam konvensi untuk dipilih menjadi tiga orang sebagai bakal calon rektor.
Rinekso bersaing dengan mantan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Khrisnamurti, Prof Damayanti Buchori, Prof Hermanto Siregar, dan Prof Wiku Bakti Bawono Adi Sasmito. Mereka akan menjalani uji kompetensi di depan 11 penguji, antara lain guru besar ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali.
M. SIDIK PERMANA