Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Penanggungan Dianggap Layak Jadi Situs Warisan Dunia

image-gnews
Sejumlah seniman melakukan pementasan Tirta Pawitra atau Air Suci dari Penanggungan di patirthan Jolotundo di lereng gunung Penanggungan di Desa Seloliman, Kec. Trawas, Mojokerto, Jawa Timur, 19 Maret 2017. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Sejumlah seniman melakukan pementasan Tirta Pawitra atau Air Suci dari Penanggungan di patirthan Jolotundo di lereng gunung Penanggungan di Desa Seloliman, Kec. Trawas, Mojokerto, Jawa Timur, 19 Maret 2017. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Mojokerto - Salah satu peneliti cagar budaya di Gunung Penanggungan, Hadi Sidomulyo, menganggap Gunung Penanggungan layak jadi situs warisan dunia. “Selain bisa jadi ikon bagi Jawa Timur, kalau ditata dengan baik Penanggungan bisa dijadikan monumen nasional dan bahkan situs warisan budaya dunia,” kata Hadi, Jumat, 19 Mei 2017.

Hadi merupakan peneliti asing berkebangsaan Inggris yang sudah puluhan tahun tinggal di Indonesia dan bernama asli Nigel Bullough. Dalam lima tahun terakhir sejak 2012, Hadi bersama sejumlah arkeolog, sejarawan, dan akademisi yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Universitas Surabaya (Ubaya) sering mencatat temuan benda, struktur, dan bangunan cagar budaya di Penanggungan. Ubaya kemudian mendirikan pusat informasi, kajian, dan penelitian tentang Penanggungan yang disebut Ubaya Penanggungan Center (UPC) di kompleks Kampus Ubaya Training Center (UTC) Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Selain memilki bentuk yang unik, menurut Hadi, Penanggungan menyimpan banyak potensi cagar budaya. Hadi mencatat hingga kini sudah 198 situs yang ditemukan dan dicatat di seluruh areal Gunung Penanggungan. Jumlah tersebut termasuk catatan hasil penelitian oleh berbagai peneliti asing dan dalam negeri sejak tahun 1936 hingga awal tahun 2017. Potensi cagar budaya yang ada di Penanggungan beragam mulai dari candi, gua pertapaan, gapura, petirtaan, dan sebagainya.

“Yang paling istimewa adalah jalur kuno yang kami temukan pada tahun 2015 setelah Gunung Penanggungan terbakar hebat. Masih banyak situs-situs yang belum ditemukan,” kata Hadi.

Selain jenisnya yang beragam, tahun pembuatan cagar budaya yanga ada di Penanggungan juga beragam dan mewakili masa klasik di Jawa mulai dari abad ke-10 sampai abad ke-15 Masehi.

“Dari data angka tahun yang ditemukan di Penanggungan, setidaknya bangunan yang ada mewakili masa klasik Jawa selama 534 tahun,” kata Hadi. Yang paling banyak memang berangka tahun pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit mulai abad 12 hingga 15.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Angka tahun pendirian situs yang tertua ditemukan di petirtaan Jolotundo yang berada di kaki Gunung Penanggungan. Berdasarkan inskripsi yang ada di Jolotundo, Jolotundo didirikan 977 Masehi pada masa Empu Sindok. Sedangkan situs termuda di sekitar Gunung Penanggungan adalah candi Merak yang berangka tahun 1500-an Masehi.

Gunung Penanggungan berada di ketinggian 1.659 meter di atas permukaan laut (dpl). Sebagian besar wilayahnya berada di Kabupaten Mojokerto dan sebagian kecil di Kabupaten Pasuruan. Pemeliharaan dan pengawasan segala macam benda, struktur, bangunan, dan situs cagar budaya di Penanggungan secara kelembagaan jadi tanggung jawab Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto.

“Tanggung jawab pelestarian cagar budaya tidak hanya pada pemerintah tapi juga masyarakat,” kata Kepala BPCB Trowulan Andi Muhamad Said. Said mengakui potensi cagar budaya di Gunung Penanggungan sangat besar. “Sekarang ada sekitar 40 juru pelihara yang bertanggung jawab memelihara dan mengawasi situs-situs yang ada di Penanggungan,” katanya.

Penanggungan telah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Provinsi melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur Nomor 188/18/KPTS/013/ 2015 tanggal 14 Januari 2015. Rencananya akan diusulkan menjadi Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional. “Untuk menjadikannya sebagai cagar budaya nasional perlu kajian-kajian lebih mendalam lagi,” kata Said.

ISHOMUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

39 hari lalu

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

50 hari lalu

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Ahli waris dari korban Tragedi Rawagede membersihkan makam keluarganya saat peringatan peristiwa Tragedi Rawagede di Desa Balongsari, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 11 Desember 2018. Acara ini dihadiri para ahli waris untuk mengenang keluarganya yang menjadi korban. ANTARA/M Ibnu Chazar
Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.


Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Seorang warga duduk di pelataran rumah bergaya arsitektur Majapahit di Desa Bejijong, Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 10 Maret 2016. Kampung Majapahit merupakan proyek Pemprov Jatim dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. ANTARA/Ismar Patrizki
Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?


4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

Gedung Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang ini direkomendasikan untuk dijadikan cagar budaya. Bangunan ini merupakan bekas rumah residen Palembang yang berasal dari reruntuhan Keraton Kuto Lamo. TEMPO/Parliza Hendrawan
4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.


Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Jonatan Christie menikah dengan Shania Junianatha, dalam pemberkatan pernikahan yang berlangsung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023. (Instagram/@jonatanchristieofficial)
Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.


Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Toko Merah di yang terletak di tepi barat Kali Besar Barat, Jakarta in pernah menjadi sebuah toko milik warga Cina, Oey Liauw Kong sejak pertengahan abad ke-19. Nama tersebut juga didasarkan pada warna tembok depan bangunan yang bercat merah hati langsung pada permukaan batu bata yang tidak diplester. Tempo/Rully Kesuma
Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.


Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Suasana kawasan Suryakencana pada masa PPKM Darurat di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, 6 Juni 2021. Penutupan 10 ruas jalan di pusat Kota Bogor itu diberlakukan setiap hari mulai pukul 21.00 -24.00 WIB. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.


5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

6 November 2023

Jalur pendakian kuno berbentuk melingkar di atas Gunung Penanggungan, Jawa Timur yang ditemukan Tim Ekspedisi Ubaya, 4 November 2015. Foto: Dok Tim Ekspedisi Ubaya
5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

Gunung Penanggungan dianggap suci sejak dulu, banyak cagar budaya yang berasal dari abad ke-10