TEMPO.CO, Jakarta - Raja Swedia Carl XVI Gustaf dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada 22-24 Mei 2017 mendatang. Kedatangan Raja Carl bersama istrinya, Ratu Silvia Renate Sommerlath ke Indonesia dinilai bisa membuka berbagai potensi kerja sama.
Duta Besar Indonesia untuk Swedia, Bagas Hapsoro mengatakan salah satu kerja sama yang akan dijalin terkait bidang riset dan teknologi.
"Beberapa perjanjian telah ditandatangani, saling kunjung antar menteri berlangsung terus, terutama bidang riset dan teknologi serta transportasi hanya pada waktu itu later of intern," kata Bagas saat jumpa pers di Ruang Palapa Kementerian Luar Negeri RI, Pejambon, Jakarta, Kamis, 18 Mei 2017.
Menurut Bagas, Indonesia dan Swedia pun mengupayakan kesepakatan terkait bisnis startup dan ekonomi kreatif. "Kami sudah rapat dengan instansi yang bersangkutan. Kami identifikasi ini bisa jadi kesempatan (kerja) bagi jutaan tenaga kerja dan membantu perekonomian Indonesia."
Raja Carl, kata dia, memiliki ketertarikan tersendiri terhadap isu lingkungan. Bagas menduga kekayaan alam di Indonesia akan mendapat perhatian dari pria yang naik tahta menjadi Raja Swedia pada September 1973 tersebut.
Ketertarikan Raja Carl pada lingkungan hidup pun dinilai cocok dengan Presiden Joko Widodo.
"(Kerja sama) dengan Pak Jokowi sendiri sebagai alumnus dari fakultas teknik kehutanan. Kalau simbiosis ini terjadi, perhatian Swedia kepada negara yang mempunyai hutan besar semakin besar," ujar Bagas.
YOHANES PASKALIS