INFO JABAR - Sayembara desain Gedung Pusat Kesenian dan Budaya Jawa Barat atau West Java Art and Cultural Centre (WJACC) dimenangi WJACC.011 dengan konsep "Persembahan Bumi". Dewan juri pada sayembara tersebut di antaranya Budi A. Sukada dari The Indonesian Institute of Architects (IAI), Baskoro Tedjo (IAI), seniman Tisna Sanjaya, dan juri kehormatan, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.
Adapun pemenang kedua diraih peserta bernomor WJACC.087 dengan tema "Saung Parahyangan", juara ketiga WJACC.068 "Riungan Awi", harapan kesatu WJACC.009 "Menari di Panggung Alam", dan harapan kedua WJACC.110 bertema "Saung Taluh". Mereka terpilih dari 110 peserta yang mengirimkan karya. Pengumuman pemenang dilakukan pada Senin, 15 Mei 2017, di Gedung Sate, Bandung, dan dalam acara tersebut dipamerkan 67 karya para peserta.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengapresiasi para pemenang sekaligus memberikan satu catatan. “Lima nominasi yang masuk final tidak ada desain hasil karya peserta Jawa Barat. Dua desain berasal dari Jakarta, satu desain masing-masing dari Solo, Semarang, dan Yogyakarta,” kata Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan.
Ketua Dewan Juri WJACC Gunawan Tjahjono dari The Indonesian Institute of Architects (IAI) menjelaskan beberapa kriteria umum dalam penilaian. “Pertama, bangunan bukan merupakan tiruan dari bangunan yang ada dan dapat merepresentasikan ikon Jawa Barat yang inovatif. Kedua, bangunan harus memenuhi persyaratan keandalan bangunan termasuk keamanan, keselamatan dan kenyamanan, termasuk penyediaan fasilitas aksesibilitas, khususnya difabel,” ujarnya.
Dalam karya juara bertema "Persembahan Bumi" ditampilkan filosofi rangkaian pengalaman ruang spiritual, gotong-royong persembahan, perayaan, doa, dan pesta. Adapun terdapat bentuk sangu tumpeng sebagai cerminan budaya masyarakat yang sarat makna. Kultur persembahan dan perayaan menggambarkan masyarakat Nusantara yang bersifat agraris. Sebagai refleksi, konsep tersebut terdapat bentuk yang mengadopsi petakan sawah bersusun seperti tangga dengan kolam sebagai irigasi buatan.
Adapun Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyatakan pemerintah provinsi menggandeng IAI Jawa Barat untuk menyaring ide dan gagasan desain Pusat Seni dan Budaya Jawa Barat yang berkualitas baik dan berstandar internasional.
Menurut Deddy, gedung kesenian memadai perlu ada sebagai bentuk penghargaan dan fasilitas terhadap seni dan budaya. “Dengan ciri khasnya, gedung kesenian yang akan mulai dibangun pada 2018 ini akan menjadi landmark baru di Jawa Barat,” ucapnya.
Pusat Seni dan Budaya Jawa Barat (WJACC) berlokasi di BPPTKP Bandung, Jalan Pahlawan Nomor 70 Neglasari, Cibeunying Kaler, Kota Bandung. Lahan yang disediakan hampir 4 hektare dengan kapasitas penonton hingga 1.500 orang. Pembangunan gedung ini akan dibiayai dengan anggaran APBD senilai Rp 600 miliar. Di area ini akan dibangun pula empat atau lima ruang sebagai area pertunjukan seni-budaya bagi komunitas, pelajar, atau mahasiswa, serta ruang pameran berstandar internasional. Area komersial, seperti hotel dan mal pun, akan terintegrasi dengan kawasan WJACC.
Juara pertama pemenang mendapat hadiah Rp 300 juta, juara kedua Rp 100 juta, juara ketiga Rp 75 juta, dan juara harapan Rp 30 juta. Adapun jumlah hadiah tersebut belum dipotong pajak. (*)