TEMPO.CO, Surakarta - Panitia Lokal Seleksi Bersama MAsuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 44 Surakarta melakukan upaya pencegahan serangan Ransome Wannacry pada ratusan komputer yang digunakan untuk ujian. Komputer tersebut disterilisasi sejak akhir pekan kemarin.
"Virus ini kan sebenarnya sudah muncul sejak lama," kata Ketua Panitia Lokal SBMPTN Surakarta Sutarno, Selasa 16 Mei 2017. Menurutnya, virus tersebut sudah terdeteksi muncul sejak 2013.
Baca : Hari Ini SBMPTN Dimulai, Panitia Antisipasi Virus Wannacry
Hanya saja, penyebaran virus itu semakin masif sejak beberapa hari terakhir. Kebetulan, maraknya penyebaran virus hampir bersamaan dengan pelaksanaan SBMPTN. "Sehingga kami melakukan serangkaian antisipasi," katanya.
Menurut Sutarno, para teknisi telah melakukan serangkaian upaya pencegahan sejak Sabtu pekan lalu. "Mereka melakukan serangkaian prosedur pengamanan agar komputer siap digunakan untuk ujian," katanya.
Infografik: Mencegah Virus Ransomware Wannacry
Langkah yang telah dilakukan adalah mematikan fungsi Server Message Blok yang ada dalam jaringan. Selain itu, mereka juga tidak menggunakan ports 139/445 dan 3389. "Sebab serangan virus pasti melalui port tersebut," kata Sutarno.
Hasilnya, sekitar 500 unit komputer yang digunakan dalam computer based test (CBT) aman dari serangan tersebut. Perangkat tersebut tersebar di tujuh lokasi.
Simak pula : 12.369 Peserta Ikuti Ujian SBMPTN di Jember, Panitia Waspadai Joki
Sutarno menjelaskan bahwa jumlah peserta SBMPTN di Surakarta pada tahun ini mencapai 25.054 peserta. Sebagian besar mengikuti ujian konvensional dengan paper based test (PBT). Hanya 500 peserta yang mengikuti ujian dengan komputer.
Berdasarkan hasil rekapitulasi panitia SBMPTN Surakarta, terdapat 39 peserta ujian CBT yang tidak hadir mengikuti ujian. "Sehingga peserta ujian CBT yang hadir hanya 461 orang," katanya. Sedangkan peserta ujian PBC yang tidak hadir mengikuti tes tersebut mencapai ratusan orang. "Tapi jika dari sisi prosentase masih terhitung wajar," katanya. Setiap tahunnya, ketidakhadiran peserta ujian mencapai 5-9 persen.
AHMAD RAFIQ