Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sisa Anak Buah Santoso Diburu, Polisi Ungkap Asal Senjata Mereka

image-gnews
Senjata M-16, Spesifikasi L 1227392 USA, yang telah berhasil ditemukan oleh Tim Satuan Tugas Tinombala di Poso, 4 Maret 2017. Senjata tersebut diduga milik Basri alias Bagong, tangan kanan gembong teroris Santoso. Foto: Humas Polda Sulawesi Tengah
Senjata M-16, Spesifikasi L 1227392 USA, yang telah berhasil ditemukan oleh Tim Satuan Tugas Tinombala di Poso, 4 Maret 2017. Senjata tersebut diduga milik Basri alias Bagong, tangan kanan gembong teroris Santoso. Foto: Humas Polda Sulawesi Tengah
Iklan

TEMPO.CO, Poso – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar Hari Suprapto mengatakan pasokan senjata api kelompok Mujahidin Indonesia Timur di Poso berasal dari beberapa wilayah di Indonesia maupun dari luar negeri seperti Poso, Ambon, dan Filipina.

“Seperti dari hasil pengembangan dan pengakuan beberapa tersangka sebelumnya, bahwa senjata api kelompok ini diambil dari wilayah itu,” kata Hari kepada Tempo, Selasa, 16 Mei 2017.

Baca: Baku Tembak di Poso Pesisir, 2 Terduga Teroris Dikabarkan Tewas

Hari menuturkan Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin Abu Wardah alias Santoso (tewas ditembak pada 18 Juli 2016) memiliki keterkaitan dengan kelompok radikal di Filipina. Diduga kuat senjata yang digunakan oleh kelompok itu, dipasok dari sana.

Selain itu, senjata api tersebut juga berasal dari Ambon, Maluku saat konflik antaragama serta hasil rampasan dari aparat yang bertugas di wilayah Poso, Sulawesi Tengah.

"Berdasarkan senjata yang digunakan, seperti yang ditemukan sebelumnya, senjata api itu bisa menembus tank. Dipastikan berasal dari Filipina, sebab beberapa orang anggotanya pernah berlatih strategi perang di sana," kata Hari.

Simak: Kontak Tembak di Poso, Polres Benarkan 2 Terduga Teroris Tewas

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Hari, terungkapnya persenjataan kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini setelah anggota Detasemen khusus 88 anti teror menangkap tersangka Witadi alias Iron asal Bima pada 28 Mei 2015  di kompleks Pasar 45 Jalan Dotulong Lasut, Taman Kesatuan Bangsa Manado, Sulawesi Utara.

Dari penangkapan itu, teridentifikasi kuat senjata yang digunakan merupakan buatan Filipina setelah disesuaikan oleh hasil tangkapan terhadap salah seorang kelompok Santoso oleh tim Satgas Tinombala TNI Polri beberapa waktu sebelumnya.

Lihat: Pemerintah Beri Mesin Jahit ke Keluarga Terduga Teroris Poso

Adapun salah satu barang bukti yang diperlihatkan Polda Sulawesi Tengah dari lokasi kontak senjata di Pegunungan Langka, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir yakni senjata berat organik jenis sniper M60 merek Bareta serta satu pucuk senjata rakitan berikut amunisinya.

AMAR BURASE

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.


Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Ratusan kotak amal yang ditemukan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. (Antara Lampung/Damiri)
Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.


Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris ke dalam bus di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 18 Maret 2021. Sebanyak 22 orang terduga teroris dipindahkan dari Rumah Tahanan Polda Jawa Timur ke Jakarta. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.


Cari Buron Teroris, Satgas Madago Raya Sisir Hutan Sigi hingga Lembah Napu

13 Januari 2022

Sejumlah barang bukti hasil kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok teroris MIT Poso di Mapolres Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Ahad, 19 September 2021. Selain Ali Kalora, kontak tembak itu juga menewaskan satu anggota kelompok teroris MIT lainnya yakni Jaka Ramadan alias Ikrima. ANTARA/Mohamad Hamzah
Cari Buron Teroris, Satgas Madago Raya Sisir Hutan Sigi hingga Lembah Napu

Satgas Madago Raya mengimbau kepada warga untuk tidak memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada kelompok ekstrem itu.


Dr. Azhari hingga Ali Kalora, Deretan Gembong Teroris yang Tewas di Indonesia

20 September 2021

Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri dalam konferensi pers menunjukan wajah yang dipastikan sebagai Dulmatin, Jakarta, Rabu (10/03). TEMPO/Aditia Noviansyah
Dr. Azhari hingga Ali Kalora, Deretan Gembong Teroris yang Tewas di Indonesia

Beberapa gembong teroris tewas terbunuh dalam operasi yang dilancarkan oleh aparat Indonesia. Ada juga yang dieksekusi mati di Nusakambangan


Ini Perbedaan Singkat antara Kelompok Teroris MIT, JAD, JAT, dan JI

20 September 2021

Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora alias Ali Ahmad, dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Kabar ini beredar pada Sabtu malam, 18 September 2021. Istimewa
Ini Perbedaan Singkat antara Kelompok Teroris MIT, JAD, JAT, dan JI

Selain MIT, di Indonesia terdapat beberapa jaringan kelompok teroris seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), dan JI


Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.


Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Narapidana tindak pidana teorisme mencium bendera Merah Putih usai mengucap ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Aula Sahardjo, Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 15 April 2021. Sebanyak 34 narapidana tindak pidana terorisme mengikuti ikrar setia kepada NKRI sebagai bentuk implementasi hasil akhir program deradikalisasi serta pengikat tekad dan semangat untuk menegaskan bersedia kembali membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI. ANTARA FOTO/Humas Kemenkumham
Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.


Kabar Teroris Poso: Bos MIT Ali Kalora Diduga Tertembak Satgas Madago Raya

2 Maret 2021

Rumah terduga teroris berinisial N di Jalan Tambak Asri, Gang Dahlia 2A No 27, Surabaya yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Senin 1 Maret 2021. ANTARA Jatim/HO/WI
Kabar Teroris Poso: Bos MIT Ali Kalora Diduga Tertembak Satgas Madago Raya

Pemimpin Mujahidin Indonesia Timur dan teroris Poso, Ali Kalora, diduga tertembak saat bentrok senjata dengan Satgas Madago Raya di Kabupaten Poso


Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

22 Januari 2021

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan