INFO NASIONAL - Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus melakukan sosialisasi, mulai Expo BUMDes Nusantara hingga Tour De BUMDes. Salah satunya Expo BUMDes Nusantara yang digelar di Lapangan Wirabraja, Bukittinggi, Minggu, 14 Mei 2017.
“Expo BUMDes Nusantara ini dimaksudkan untuk menampilkan dan memperkenalkan produk-produk unggulan BUMDes. Tujuannya untuk memperkenalkan dan memasarkan keragaman usaha BUMDes dari berbagai provinsi di tingkat nasional kepada potential buyer,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Sandjojo saat membuka acara Expo BUMDes.
Baca Juga:
Peserta expo ini adalah BUMDes-BUMDes seluruh Indonesia. Beberapa stand menampilkan produk unggulan dari setiap daerahnya. Selain itu, terdapat Klinik BUMDes sebagai tempat konsultasi mengenai BUMDes, termasuk kerja sama dengan Bank BUMN dan perusahaan swasta dalam rangka pengembangan usaha BUMDes.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengimbau semua kabupaten ikut aktif melaksanakan empat program unggulan dari pemerintah. Salah satunya BUMDes. "Melalui Expo BUMDes yang pertama di Sumbar ini, kami berharap menjadi motivasi agar masyarakat di nagari (desa adat) memiliki semangat membangun wilayah dengan mengelola dana desa sebaik-baiknya," katanya.
Selain melalui Expo BUMDes Nusantara, sosialisasi BUMDes dilakukan melalui Tour De BUMDes. “Tour De BUMDes ini sebagai sosialisasi dan ajang promosi desa serta potensinya,” ujar Eko.
Baca Juga:
Selain itu, sasaran dari kegiatan tersebut adalah mengenalkan kepada masyarakat program dana desa yang dilaksanakan pemerintah untuk mencapai pemerataan pembangunan di Indonesia. "Jadi nanti masyarakat semuanya harus tahu ada dana desa, lalu aktif ikut membangun wilayahnya agar berkembang," kata Eko.
Kegiatan Tour De BUMDes dengan kegiatan bersepeda ini dilakukan dari Bukittinggi ke Lembah Harau dengan peserta sekitar 1.200 orang, yang terdiri atas warga dan pegawai BUMN yang ada di Sumatera Barat. Tour ini dimulai dari lapangan Wirabraja, kemudian Kelok Sembilan, dan berakhir di Lembah Harau, Kabupaten Limapuluhkota.
Tour De BUMDes merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Expo BUMDes 2017 yang digelar di Lapangan Wirabraja Bukittinggi.
Untuk apresiasi terhadap BUMDes-BUMDes yang sukses, Kemendes PDTT memberikan anugerah penghargaan berupa Desa Wisata Award untuk Desa Wisata terbaik yang dikelola oleh BUMDes, juga memberikan anugerah penghargaan sebagai pelaksanaan fungsi pengembangan usaha BUMDes yang berbasiskan pariwisata. "Penghargaan ini menunjukkan bahwa desa mampu berkembang dan berprestasi," kata Eko.
Sebanyak 10 desa menjadi terbaik dalam tiap kategori Desa Wisata Awards 2017, yaitu Nagari (desa adat) Sungai Nyali di Kabupaten Pesisir Selatan untuk kategori perkembangan desa tercepat, Desa Madobak di Kepulauan Mentawai sebagai desa adat, dan Desa Tamansari di Banyuwangi sebagai desa wisata jejaring bisnis. Selanjutnya, Desa Pujon Kidul di Malang sebagai desa wisata agro, Desa Seigentung di Gunung Kidul sebagai desa wisata IPTEK, Desa Ubud di Gianyar sebagai desa wisata budaya, Desa Waturaka di Ende sebagai desa wisata alam. Kemudian Desa Ponggok di Klaten sebagai desa pemberdayaan masyarakat, Desa Teluk Meranti di Pelalawan sebagai desa wisata kreatif, dan Desa Bontagula di Bontang sebagai desa wisata maritim. "Penghargaan Desa Wisata Terbaik diharapkan akan menjadi motivasi bagi desa lain bahwa desa mampu berprestasi, sehingga pemerataan pembangunan di Indonesia dapat terwujud," ujar Eko. (*)