TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan bencana longsor terjadi di Dusun Harapan Makmur I, Desa Maliwowo, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Bencana ini menewaskan tujuh orang.
"Hujan deras memicu terjadinya longsor dan menimbun rumah penduduk sekitar pukul 05:30 WITA pagi tadi," kata Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Jumat, 12 Mei 2017.
Baca juga:
Longsor di Ponorogo, Ini Penyebabnya Menurut Pakar LIPI
Sutopo menuturkan berdasarkan data sementara, bencana longsor menyebabkan tujuh orang meninggal dunia, tujuh orang luka berat, dan 14 rumah rusak tertimbun longsor. Longsor juga menutup lalu lintas jalan Trans Sulawesi – Tarengge Malili terputus karena tertimbun material longsor.
Tujuh korban meninggal dunia sudah dapat dievakuasi dan diketahui identitasnya, mereka adalah Darwis, Oga, Nanni, Erna, Sri, Sul, dan Haerul. Sedangkan tujuh korban luka berat adalah Sandi, Sindi, Ma Sandi, Ical, Emi, Cummang, dan Ma Candra.
Baca juga:
7 Orang Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Luwu Timur
Korban luka-luka dirujuk ke Rumah Sakit I Lagalilo Wotu. Satu korban masih dalam proses evakuasi karena berada di dalam kendaraan yang tertimbun longsor. Sampai saat ini pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban masih dilakukan.
Menurut Sutopo data tersebut masih bersifat sementara, karena lokasi longsor belum ditangani seluruhnya dan longsor susulan masih terjadi di beberapa titik. Penanganan darurat masih dilakukan oleh tim gabungan.
Tim gabungan itu terdiri dari BPBD Kabupaten Luwu Timur dibantu TNI, Polri, PMI, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pemadam Kebakaran. Mereka kini sedang melakukan evakuasi dan pembersihan longsor.
BNPB telah mengirimkan personil tim reaksi cepat untuk mendampingi BPBD Luwu Timur. BNPB memberikan bantuan dana siap pakai untuk oprasional darurat, lalu sekitar 100 personil dari Polres setempat ditambah dengan 1 SSK Brimob dari Masamba Luwu Utara dikerahkan membantu penanganan.
Sutopo mengungkapkan lima alat berat sudah di lokasi untuk menyingkirkan material longsoran, terdiri dari tiga unit excavator dan dua unit backhoe loader. Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi longsor.
Hujan berintensitas tinggi masih berpeluang terjadi selama musim pancaroba hingga Mei 2017. Longsor adalah bencana yang paling banyak minimbulkan korban jiwa selama bencana tahun 2014, 2015, dan 2016.
DIKO OKTARA